
Surabaya - Aksi pembobolan dana nasabah sebesar Rp 3,7 M yang dilakukan oknum marketing eksekutif BII Cabang Pembantu Kertajaya berjalan lancar. Pasalnya, pelaku menjanjikan bunga deposito 9 persen serta membayarkan bunganya ke rekening korban.
Selain itu, tersangka melakukan aksinya dengan cara mendatangi dan transaksi di rumah korban.
"Ada marketing BII yang mencari korban dan menawarinya dengan bunga sekitar 9 persen. Padahal, bunga yang ditetapkan BI paling tinggi sekitar 7 persen," kata Direskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Suroto kepada wartawan di mapolda, Jalan Ahmad Yani, Jumat (15/4/2011).
Dari penyidikan sementara, tersangka melakukan aksinya seorang diri dan memberikan sertifikat deposito palsu yang dibuatnya sendiri dengan cara menscan sertifikat yang asli milik BII.
"Dia datang ke rumahnya korban dan bertransaksi di rumah korban. Jadi dana milik korban tidak dimasukkan ke kantor tapi masuk ke rekening pribadinya," tuturnya.
Tersangka bekerja di BII Pembantu Cabang Kertajaya sejak tahun 2008. Aksi yang dilakukan tersangka diperkirakan berlangsung mulai sekitar tahun 2009.
"Selama ini berlangsung lancar dan korban tidak ada yang curiga, karena tersangka selalu memberikan bunga ke korban sesuai yang dijanjikan. Saat ini baru satu korban yang melaporkan dan pengakuannya ada 9 korban," tambah Kasubdit II Fiskal Moneter Devisa (Fismondev) Ditreskrimsus, AKBP Ucu Kuspriadi.
Seperti yang diberitakan, Demy Tridiono Prayitno (33) bekerja sebagai marketing eksekutif BII cabang Kertajaya sejak tahun 2008. Sebagai seorang marketing, Demy berhasil menghimpun dana sebanyak Rp 3,72 miliar milik 9 nasabah.
Setelah mendapatkan mangsa, uang deposito calon nasabah itu tidak disetorkan ke bank tempat bekerjanya, malah dimasukkan ke rekening pribadinya. Untuk menutupi aksinya yang sudah dilakukan sekitar tiga tahun lalu, Demy memberikan sebuah bukti pembayaran deposit.
sumber:
http://surabaya.detik.com/read/2011/...sen?y991101465