
17th April 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Aisha Qadhafi, Claudia Schiffer dari Afrika Utara
Aisha Qadhafi. AP /Jerome Delay
Quote:
TEMPO Interaktif, Rambut blonde ditutupi kerudung hijau dan gaun hitam. Tangan dikepal dan lantang berteriak, "Tinggalkan angkasa kami dengan bommu itu!"
Dia adalah Aisha Qadhafi, 34 tahun, putri Muammar Qadhafi, yang sempat dikabarkan tewas akibat serangan pesawat-pesawat tempur Amerika Serikat ke kompleks perumahan Qadhafi, Bab Aziziyah, pada 1986.
Untuk pertama kali sejak 25 tahun lalu, Aisha muncul di hadapan para pendukung Qadhafi. Dari atas balkon rumah di lantai 2 yang kondisinya dibiarkan rusak akibat serangan Amerika Serikat, ia mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meninggalkan Libya.
Penuh percaya diri ia menegaskan, Amerika Serikat dan sekutunya tidak akan bisa mengalahkan Libya. "Biar saya kembali ke masa saya kecil dulu, ketika saya berusia 9 tahun di rumah ini. Hujanan misil dan bom. Mereka mencoba membunuh saya. Mereka membunuh lusinan anak-anak Libya," ujar Aisha.
"Sekarang, setelah 25 tahun, misil dan bom yang sama menghujani kepala anak-anak kami. Kami tidak akan bisa dikalahkan," ujarnya bersemangat.
Kemarin penampilan Aisha berbeda dari kesehariannya. Ia menemui para pendukung Qadhafi dengan pakaian tradisional Libya. Begitu sederhana. Aisha sejatinya punya selera tinggi soal berpakaian dan dandan.
Seleranya yang kerap mengenakan pakaian dari desainer terkenal dunia membuatnya dijuluki Claudia Schiffer dari Afrika Utara. Hobinya ini tak banyak yang tahu atau warga Libya tidak peduli.
Ia juga pernah menjadi pengacara bekas penguasa otoriter Irak, Saddam Hussein, yang kemudian dihukum mati.
Meski kehidupannya glamor ala western style, soal perang yang tengah melanda negaranya, Aisha berada di pihak sang ayah. Ia bersama Khamis Qadhafi, saudara laki-lakinya, mendukung ayahnya melawan pasukan Amerika dan sekutunya.
Sedangkan dua saudara laki-lakinya yang lain, Seif al-Islam el-Qadhafi dan Saadi el-Qadhafi, menginginkan ayahnya segera lengser dan memulai transisi ke negara demokrasi.
Aisha telah mengakhiri kebisuan panjangnya. Soal penampilan, perang dengan Barat tidak mengubah seleranya.
AP | DAILYMAIL | MARIA RITA
|
|