Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Religion > Islam

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 20th April 2011
blueparadise's Avatar
blueparadise blueparadise is offline
Super Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 5,258
Rep Power: 114
blueparadise has disabled reputation
Default Amanah

Oleh: KH Achmad Satori Ismail

Secara etimologis kata-kata amanah, iman, aman, dan amn(=ketenangan) berasal dari akar kata yang sama yaitu �ham zah, mim�, dan �nun� yang memiliki pangkal makna �aman�, �tenteram�, �tidak merasa takut�. (lih al-Mu�jam al-Araby al-Asasy, hlm 109.) Hakikat maknanya pun sa ling berkaitan erat. Iman tidak ter wujud sempurna kalau tidak ada amanah, begitu juga sebaliknya.

Rasa aman dan ketenangan pun tidak akan terealisir kalau tidak ada iman dan amanah. Kon sekuensi logisnya, seorang mukmin yang tidak amanah perlu dicu rigai kesahihan imannya, demikian juga se orang yang amanah tapi tidak ber iman, amanahnya adalah palsu yang didasari atas kepentingan pribadi, politik, atau kelompoknya.





Hal ini diungkapkan oleh satu hadis yang acap kali disampaikan Rasulullah dalam khutbahnya: Tidak ada keimanan bagi seorang yang tidak amanah dan tidaklah ada manfaat beragama bagi orang yang tidak memegang janji. (HR Ahmad).

Amanah merupakan perasaan hati sanubari yang hidup, yang mendorong manusia untuk menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak manusia serta melindungi semua amal perbuatan dari penyakit ifrath (berlebihan) dan tafrith (pengabaian). Amanah merupakan suatu keharusan dalam kehidupan ini.

Kepemimpinan dalam semua levelnya adalah tugas berat. Semakin tinggi level yang dipimpin semakin besar tanggung jawabnya.

Maka, hanya orang amanahlah yang mampu melaksanakan ke pemim pinan secara bertanggung jawab, karena ia menyadari bahwa kepemimpinan adalah taklif (beban berat) dan bukan tasyrif (kehormatan).

Orang yang berprinsip demikian tidak merasa bangga bila diberi jabat an ataupun bersedih ketika ditu runkan dari jabatannya. Ia tahu bah wa jabatan atau kepemimpinan adalah beban yang harus dipikulnya, bukan kesempatan untuk menge ruk keuntungan sebanyakbanyaknya.

Semakin tinggi kadar keimanan seseorang semakin besar sifat amanahnya dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Dan, pada gilirannya akan semakin besar pula pengaruhnya dalam men ciptakan keamanan dan ke tente raman bawahan atau rakyat yang dipimpinnya.

Orang amanah adalah pembawa keamanan dan penebar kebajikan serta kedamaian bagi setiap individu dan masyarakat. Ia berusaha mengajak manusia pada petunjuk Allah dan perbaikan umat, serta membimbing ke arah kebahagiaan dunia dan akhirat.

Di suatu negeri mana pun, bila mayoritas penduduk dan pejabatnya amanah, ti dak ada pemerkosaan hak, kezalim an, manipulasi, kolusi, korupsi, intimidasi, dan tindakan-tindakan lain yang melawan hukum Allah.

Keamanan, ketenangan, dan ketenteraman senantiasa lahir bersama amanah dan keimanan. Rasa takut dan kegelisahan muncul akibat khianat dan kufur nikmat. Rasa aman itu nikmat dan rasa takut adalah musibah. Pokok pangkal kenikmatan manusia terdapat pada rasa aman dan kelapangan hidup.

Sedangkan pokok pangkal malapetaka terdapat pada rasa takut dan kesempitan hidup. Bila iman dan amanah ada dalam diri para pemimpin berarti umat manusia akan hidup nyaman dan aman.

Rasulullah menegaskan dalam suatu hadis, Apabila amanah diabaikan, maka tunggulah masa kehancuran. Ditanyakan kepada Rasulullah, Apakah bentuk peng abaian amanah? Beliau menja wab, Bila urusan diserahkan ke pada orang yang bukan ahlinya, ma ka tunggulah saat kehancurannya. (HR Bukhari dari Abu Hurairah RA)

Wallahu a'lam bish shawab.




Sumber : republika.co.id

__________________



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 08:50 PM.


no new posts