Jakarta - Wakil Gubernur Basuk Tjahaja Purnama memimpin rapat dengan Dinas Pendidikan DKI (Disdik) pada Kamis (14/11/2012) lalu yang diunggah di Youtube. Dalam video yang telah ditonton 55.712 kali itu, Ahok memerintahkan agar tak ada lagi pungutan liar masuk ke kas sekolah. Semua harus masuk ke APBD.
"Bisa terima atau tidak? Kalau tidak kita berdebar. Bagi kami tidak ada pungutan apapun di sekolah, SD, TK juga begitu, TK, internasional pun tidak boleh ada pungutan, kalau iuran silakan iuran. Iuran masuk anak yang tidak mampu, kita kasih duit," kata Ahok.
Salah satu pejabat Disdik DKI lantas menjelaskan bahwa sekolah di DKI ada 4 klasifikasi, sekolah bertaraf internasional seperti MH Thamrin, Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), non-RSBI, dan swasta.
"Swasta kita bicara lebih lanjut, RSBI terus melakukan suatu upaya untuk bisa tidak ada pungutan lagi, SD dan SMP BOP 5 tahun Rp 60 ribu per anak, sejak 2007 sudah alami perubahan. Kalaupun ada pungutan biasanya untuk keluar terutama di sekolah yang non-RSBI, tapi mereka bisa memahami ini. Sekarang kami siap menjalankan perintah Bapak, kami sudah membuat surat edaran," tutur pejabat Disdik DKI itu.
"Nggak, dengan segala bentuk nomenklatur Pak, semua keuangan komite, masuk sumbangan masuk ke APBD. Tidak boleh dikelola sendiri. Semua kelola harus dikelola APBD, tidak boleh ada pungli yang dikelola sekolah," potong Ahok.
"Yang RSBI, kami tentu akan terus bisa menterjemahkan kebijakan Bapak, sekalipun nanti ada peraturan pemerintah bahwa RSBI bisa ada partisipasi masyarakat," timpal pejabat Disdik itu.
"Silakan, silakan Bapak pilih, Bapak putuskan di sini, maunya apa? Banyak yang mengaku RSBI belum tentu RSBI, memang sertifikatnya ada? Udah ada belum Pak? Kan belum kita aja mengklaim, saya sudah cek, belum ada kok," timpal Ahok.
Ahok melanjutkan, banyak yang bukan RSBI mengaku-aku RSBI. Ahok pun menegaskan filosofi pendidikan di DKI.
"Saya sudah bilang filosofi kita sederhana. Semakin kurang beruntung seorang anak karena bapaknya tenaga rendah sekali, semakin gizinya buruk, selama bisa lolos pas saja untuk tidak dikatakan idiot, dia langsung kita masukkan ke sekolah unggulan," tegas Ahok dalam video berdurasi 36 menit 46 detik ini.