Sebuah studi baru menemukan bahwa cheat dalam game online dan dalam lingkaran sosial itu sebenarnya menular. Jika kita kesal dengan orang yang memakai cheat, pada akhirnya kita sendiri pasti akan menggunakan cheat. Sebuah laporan penelitian baru yang ditulis oleh Jeremy Blackburn dari University of South Florida di Tampa melihat dan mempelajari lebih dekat cheater dalam komunitas Steam.
Para peneliti mengumpulkan informasi bahwa lebih dari 12 juta gamer terhubung ke Steam, dan menemukan bahwa sekitar 700.000 akun telah ditandai sebagai cheater. Mereka juga menyimpulkan bahwa ada lebih dari 10.000 pemain yang melakukan interaksi game data dari server multiplayer game populer ini.
Peneliti mencatat sejumlah tren menarik mengenai hal ini :
Cheater itu berkelompok. Penelitian mereka menunjukkan bahwa cheater lebih mungkin untuk berteman dengan sesama cheater lainnya.
Cheater itu menular. Kemungkinan pemain yang jujur akan dicap sebagai penipu di masa depan karena berteman dengan teman yang diberi label sebagai cheater. Cheater menyebar seperti flu melalui komunitas ini, kata mereka.
Dicap sebagai penipu signifikan mempengaruhi status sosial seseorang. Jika seseorang diberi label sebagai penipu, mereka cenderung kehilangan teman-teman dengan cepat dan beberapa bahkan menjauhkan diri dari teman-teman dengan meningkatkan pengaturan privasi mereka.
Para peneliti menganggap bahwa cheater ini adalah sesuatu yang serius dan perlu ditindak, bahkan mereka menyarankan agar mengembangkan formula yang dapat mendeteksi cheater. Wah, jadi penasaran ya bagaimana cara kerja formula tersebut.