Fan service bisa berupa apa saja yang diberikan developer dan publisher game yang bisa appeal, atau ditargetkan ke satu audience yang spesifik. Mulai dari tambahan costume, DLC, spin-off, cameo etc. Whatever yang bisa bikin fans dan gamer seneng
Bahkan ada (banyak) game yang dibuat berdasarkan ide fan service tersebut. Here are some of the best at what they do:
5. Rumble Roses & Rumble Roses XX
Suka game wrestling, tapi nga suka cowo2 berotot keringetan saling grepe? Ada solusinya : wrestling cewe smua! Mastermind dari Konami punya ide brilliant ini pada saat mereka maw promosi MGS3, quiet effective. Dari segi gameplay, game ini mirip dengan game2 WWE sebelumnya, bahkan ada beberapa move yang identik banget. Meski game ini nga punya mode sebanyak WWE, tapi dia punya Mud battle, dan the impressive Humiliation moves.
Basically tiap char ada finisher masing-masing dan kalau opponentnya uda stagger + sudah "dipermalukan", maka finisher mover berubah jadi humiliation move yang ehmm.. sesuai namanya gan. Game ini cast-nya beragam banget, dari suster, cowgirl, ninja etc ditambah lagi mereka ada face/heel (baik dan jahat) version, jadi satu character ada dua personality.
Anehnya ini dari publisher terkenal kyk Konami, bukan hentai studio. Bahkan ada tagline "Semua fetish anda ada disini" -yang ini ane boong- Rumble Roses pertama muncul di PS2 dan Xbox, dan surprisingly ada sequelnya, Rumble Roses XX di X360.. Yeah gameplay dan storynya bener2 bagus, makanya banyak yang minta sequel :P
[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Rumble Roses:
PS: untungnya ada satu video ini yang nga terlalu mesum..
4. Dissidia: Final Fantasy
Mungkin setelah melihat no.5 nya aja uda kayak gitu, seterusnya pasti BB.. Maaf mengecewakan gan tapi fan service nga hanya sebatas itu. Final Fantasy sudah ada sejak lebih dari 20 tahun yang lalu, bahkan yang bukan gamer aj uda tahu. Ampe sekarang sudah ada 14 official numbered titles dan bejibun spin-off laennya. Yang beda dari FF adalah tiap number represent cast and world yang berbeda, so tentunya mubajir kalau char yang sebanyak itu go to waste.
Maka Square Enix membuat Dissidia di PSP tahun 2008 dengan cast protagonist dan antagonist dari Final Fantasy 1-12, seperti Cloud, Terra, Squall, Sephiroth etc. Ini benar2 ide yang bagus, meski Square ngebuat game fighting tentunya risky, tapi Dissidia terbukti sukses. Sequelny, Dissidia 012 Final Fantasy akan release 22 Maret tahun ini dengan tambahan Tifa Lightning dan Vaan ... Kenapa harus Vaan? Fran akan lebih bagus
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Dissidia:
3. Dead or Alive Xtreme Beach Volley 1-2 / Paradise
Kalau Rumble Roses masih punya komitmen buat at least kasih gameplay, DoA sudah nga butuh yang begituan. Dengan hanya modal mini game nga jelas dan cewe2, mereka buat beberapa spin-off di Xbox, Xbox360 dan PSP dengan seting pantai. Objective dari game-game ini adalah.. well liatin cewe2 gameplaynya dangkal dan akhir2 ini tidak diterima dengan begitu baik, meskipun Volley Beach yang pertama sempat dapat review yang bagus.
Game-game ini pure fan service, dari boobs jiggle yang bleberan kemana2 dan menentang gravitasi ampe aktivitas konyol seperti Butt battle. Yang pernah liat Ninja Gaiden atau Doa (yang fighting) tentunya sudah tau kalau developer Team Ninja punya sense of art yang.. unik.. Meskipun agak dangkal tapi DoA punya niche dan untungnya mereka mulai buat game fighting lagi buat 3DS.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for DoA:
2. Marvel vs Capcom series
Cross-over ini contoh bagus dari West meets East. Beragam superheroes dan characters dari franchise seperti X-Men, Spider-man, RE ataupun Street Fighter. MvC yang pertama direlease tahun 1998 untuk PS dan Dreamcast. Yang kedua mulai tahun 2000 dan spread multi-platform, dia berhasil exsis sampai sepuluh tahun, bahkan sampai yang ketiga hampir keluar sebulan lagi di X360 dan PS3, masih ada turnamen buat MvC2, game lain yang long-lasting seperti itu nga banyak.
Sepintas mungkin kelihatan hanya asal gebuk, karena gameplaynya cepet bgt, tapi bagi yang uda pernah maen yg kedua pasti tahu, battlenya dalam dan butuh waktu lama buat nguasainnya. Dengan visual art yang kombinasi dari 3D dan cel shade, banyak character populer, bukan nga mungkin kalau MvC3 masih dimaenin ampe ganti console generation
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for MvC:
1. Bayonetta
So basically game-game yang diatas either ngandalin BB atau fighting yang keren, No.1 punya dua2nya. Bayonetta simply gila, gameplaynya fast pace, menantang, saking absurdnya Dante dan Kratos liat beginian dan said "What the f" Dari pembuat DMC, Shinji Mikami , Atsushi Inaba and Hideki Kamiya (Platinum Games) lahirlah satu game yang bener2 nga jelas tapi terlalu bagus untuk nga dimaenin.
Bayonetta is a bi... witch dengan body yang tinggi, kaki panjang yang dengan mudahnya bisa tendang muka jerapah, dan dia battle pake weapon-weapon yang aneh, quadruple guns, ice skating, whip etc. Bajunya terbuat dari rambutnya.. dan rambutnya dia pake buat attack, so pas combo kuat or finishing move (yang dinamain dgn sangat tepat, Climax dan Torture move), dia hampir bugil.. entah darimana dapet idenya mereka, my heroes..
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Torture (
Spoiler for open this:
alert)
Spoiler for open this:
:
Game ini merupakan serangkaian fan service, dari hampir tiap event dimana camera pan ke sudut yang "menguntungkan" ampe gore dan almost nudity. Dan yang paling top, setelah tamat biasanya game akan closing dengan ending, tapi berhubung storynya agak aneh dan pembuatnya tahu bagaimana buat fan service, maka dia dance (lagi) pas tamat..
[spoiler=open this] for Bayo Dance:
That's it, guys. Ini hanya pendapat ane. Semoga berkenan, kalau ada yang g miss silahkan share.