Dhaka - Kepolisian Bangladesh tengah memburu bos pabrik garmen yang terbakar beberapa hari lalu dan menewaskan 110 orang. Perburuan ini dilakukan setelah para buruh pabrik mengaku diberitahu oleh manajer pabrik bahwa alarm kebakaran yang berbunyi saat kejadian, hanyalah latihan semata.
Aparat setempat tengah mencari tahu penyebab kebakaran pabrik di Tazreen, pada Sabtu (24/11) malam, yang disebut-sebut sebagai yang terburuk yang pernah melanda industri garmen Bangladesh. Diketahui bahwa Bangladesh memiliki sekitar 4.500 pabrik garmen dengan 3 juta buruh, namun tetap tercatat sebagai negara dengan ekonomi lemah.
Kepala Kepolisian Dhaja Habibur Rahman menuturkan, pihaknya berencana untuk menginterogasi langsung pemilik pabrik yang bernama Delwar Hossain. Hal ini pasca adanya dugaan pelanggaran ketentuan pembangunan pabrik, setelah tim pengawas menemukan fakta bahwa pabrik 9 lantai tersebut hanya memiliki izin bangunan untuk pabrik 3 lantai saja.
"Kami juga akan menyanyainya soal tudingan dari para korban selamat bahwa manajer pabrik tidak mengizinkan para buruh meninggalkan pabrik ketika kebakaran terjadi," ujar Rahman seperti dilansir AFP, Selasa (27/11/2012).
"Ketika asap mulai menyebar, manajer hanya memberitahu para buruh bahwa itu hanya latihan pemadam kebakaran, tidak ada yang perlu ditakutkan," imbuhnya.
Kepolisian setempat kini tengah melakukan investigasi kasus pembunuhan yang merupakan pengembangan dari tindak kelalaian pemilik pabrik. "Kami tengah melakukan pencarian si pemilik pabrik dan manajernya, tapi sejauh ini kami belum berhasil melacak keberadaan mereka," tutur Rahman.
Sementara itu, unjuk rasa para buruh terjadi di kawasan industri Ashulia, yang menjadi lokasi 500 pabrik baju bagi perusahaan-perusahaan pakaian ternama di dunia. Para saksi mata menyatakan, ada sekitar 1.000 buruh yang ikut serta dalam aksi tersebut. Mereka membawa bendera hitam sebagai tanda berkabung sembari menyerukan slogan yang menuntut keadilan bagi korban kebakaran. Aksi unjuk rasa yang digelar sejak Senin (26/11) ini juga menunut penangkapan si pemilik pabrik.
Pasca insiden tersebut, pemerintah Bangladesh bahkan menggelar hari berkabung nasional atas kematian 110 orang dalam kebakaran yang terjadi di wilayah Tazreen, sekitar 30 km dari ibukota Dhaka. Berdampingkan dengan bendera hitam tanda berkabung, bendera nasional Bangladesh tampak dikibarkan setengah tiang di jalanan kota Dhaka, serta di kantor-kantor pemerintahan Bangladesh.