Tel Aviv, - Pemerintah Israel menolak kritikan Amerika Serikat dan Eropa terkait rencananya untuk membangun kembali ribuan pemukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Israel bersikeras untuk tetap melakukan pembangunan pemukiman tersebut. Israel tak akan menyerah pada tekanan-tekanan internasional.
"Israel akan terus mempertahankan kepentingan-kepentingan vitalnya, meskipun menghadapi tekanan internasional, dan tak akan ada perubahan dalam keputusan yang telah dibuat," tegas seorang pejabat di kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seperti dilansir Reuters, Selasa (4/12/2012).
Washington telah mendesak Israel untuk mempertimbangkan kembali rencananya membangun 3 ribu unit rumah di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Ditegaskan AS, rencana Israel tersebut menghalangi upaya perdamaian dengan Palestina. Langkah tersebut dianggap ilegal oleh komunitas internasional.
Negara-negara Inggris, Prancis, Spanyol, Swedia dan Denmark juga telah menyampaikan keberatan atas rencana Israel tersebut.
Sekjen PBB Ban Ki-moon juga telah mengeluarkan pernyataan keras atas rencana Israel tersebut. Disebutkan bahwa rencana Israel itu merupakan "pukulan fatal" bagi solusi dua negara: Palestina dan Israel.
Belum lama ini, pemerintah Israel telah menyampaikan niatnya untuk membangun sekitar 3 ribu unit rumah baru bagi warga Yahudi. Disebutkan bahwa hal ini sebagai pembalasan atas peningkatan status Palestina PBB.