
28th April 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Konflik Bersenjata Libya Buntu
Muammar Qadhafi. REUTERS/Zohra Bensemra
Quote:
TEMPO Interaktif, Tripoli - Jalan buntu konflik di Libya menumbuhkan perpecahan internasional dengan aneka kritik bahwa serangan NATO adalah kasus lain Barat mencoba menggulingkan suatu rezim dengan memperluas resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal itu dipertanyakan Rusia dan pejabat Uni Afrika. �Apakah ada semacam kekurangan membengkokkan rezim di dunia,� tanya Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, kemarin, di Denmark. Seorang pejabat senior Uni Afrika (AU) menuding negara-negara Barat merusak rencana perdamaian AU.
Di saat bersamaan, para pejabat tinggi Inggris dan Amerika Serikat bertemu membahas bagaimana menaikkan tekanan militer terhadap Qadhafi, seiring dengan bentrokan sengit antara militer Pemerintah Libya dan pemberontak di Misrata. Lebih dari sebulan serangan udara NATO dipimpin Inggris dan Prancis gagal merontokkan Qadhafi atau memberi manfaat krusial buat pemberontak yang bercokol di timur Libya.
Menteri Pertahanan Ingris Liam Fox dan Kepala Staf Pertahanan Inggris Jendral David Richards bertemu dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates dan Laksamana Mike Mullen, Kepala Staf Gabungan Militer Amerika di Washington, Selasa lalu.
Usai pertemuan, Gates mengatakan koalisi tak membidik Qadhafi secara spesifik. Berbicara sebelum pemboman terbaru, Fox bilang, �Kami sudah mencapai kemajuan signifikan dalam 72 jam di mana pasukan Qadhafi sudah kehilangan Misrata dan kami menerima laporan tentara sewaan asing dan di bawah umur tertangkap.�
Namun, di medan perang, tentara loyalis Qadhafi kemarin memperluas serangan menghajar Kota Berber di Pegunungan Barat saat berperang melawan pemberontak di sekitar Pelabuhan Misrata. Seorang pekerja migran asal Nigeria tewas dan 10-20 lainnya terluka.
Uni Afrika menggelar perundingan terpisah dengan Menteri Luar Negeri Libya Abdelati Obeidi dan perwakilan pemberontak di Addis Ababa, Ethiopia, kemarin. Pemberontak menolak rencana Uni Afrika karena tidak mendesak Qadhafi mundur. Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis berkali-kali menyebut tak bakal ada solusi politik sampai pemimpin Libya itu lengser.
Ramtane Lamamra, Komisioner Uni Afrika untuk Perdamaian dan Keamanan, menuduh Barat tak mau menyokong proposal blok perdamaian yang berbasis di Ethiopia itu. �Ada upaya-upaya yang sengaja dilakukan untuk meminggirkan solusi Afrika atas krisis ini.�
Saat berkunjung ke Denmark, Vladimir Putin mengecam serangan NATO. �Haruskah kita mengebom di mana-mana?� Dia juga menuduh koalisi melebihi mandat PBB untuk melindungi warga sipil. �Mereka bilang tak ingin membunuh Qadhafi. Kini beberapa pejabat bilang, ya, kami mencoba membunuh Qadhafi,� ujarnya. �Siapa yang membiarkan hal ini, adakah sidangnya? Siapa yang mengambil hak mengeksekusi pria ini?�
REUTERS | AP | BBC | DA
|
|