Korea Selatan Hari Ini Pilih Presiden Baru

kikigrim

Korea Selatan Hari Ini Pilih Presiden Baru

Putri pemimpin kudeta dan putra aktivis HAM bersaing jadi presiden.

Rabu, 19 Desember 2012, 10:40

Warga Korsel berpakaian tradisional mengikuti Pemilu Presiden 2012

Walau di tengah suhu udara yang sangat dingin, banyak warga Korea Selatan hari ini tetap antusias ikut serta dalam Pemilihan Umum Presiden. Pemilu kali ini menghadirkan dua kandidat kuat dengan latar belakang yang kontras, satu adalah putri mantan pemimpin junta militer dan yang lainnya adalah putra seorang aktivis politik yang pernah dipenjara.

Pemenang Pemilu akan menggantikan Presiden Lee Myung-bak, yang akan pensiun tahun depan setelah lima tahun memerintah. Siapapun pemenangnya harus membawa Korsel terus menghadapi ketegangan dengan tetangganya, Korut. Memimpin kekuatan ekonomi nomor empat di dunia, calon presiden baru juga harus menyiasati lesunya perekonomia dunia, yang telah berlangsung dalam empat tahun terakhir.

Menurut kantor berita Reuters, salah satu kandidat kuat adalah Park Geun-hye. Bila menang, dia bakal menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan Presiden Korsel.

Perempuan berusia 60 tahun ini adalah putri Park Chung-hee, yang memimpin kudeta militer pada 1961 dan memerintah Korsel hingga 1979. Park Chung-hee dibunuh oleh anak buahnya sendiri pada 26 Oktober 1979.

Dikenal sebagai politisi konservatif, Park tidak ingin mengikuti jejak ayahnya yang otoriter. Dia berjanji mengedepankan dialog dengan Korut untuk tetap mengupayakan perdamaian kedua negara. Sejak berakhirnya Perang Korea 1950-1953, Korsel dan Korut belum berdamai secara resmi dan hanya menyepakati gencatan senjata.

Park ditantang oleh kandidat yang berhaluan politik "kiri tengah," Moon Jae-jin. Dia adalah mantan pengacara bidang hak asasi manusia.

Selama berkampanye, Moon berjanji bantuan tidak bersyarat kepada Korut dan menerapkan kembali "kebijakan pelibatan," yang sempat membuat hubungan kedua negara lebih erat. Isu Korut memang menjadi jualan andalan para kandidat.

Hubungan Korsel dan Korut menjadi renggang sejak insiden penembakan Korut atas seorang turis dari Korsel pada 2008. Kedua negara pun kembali bertikai saat penembakan kapal militer Korsel dua tahun kemudian, yang dibantah oleh Korut. Namun, pada 2010, Korut juga membombardir suatu pulau milik Korsel dengan alasan terprovokasi oleh latihan militer tetangganya itu.

Terkait:

**hktoyshop**

wah..smoga saja presiden yang akan datang lebih slow dalam konfrontasi dengan korut..

serviskursi

selamat berjuang korea selatan