
3rd May 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Keluarga Ba'asyir Menolak Dikaitkan NII
Terdakwa Abu Bakar Ba'asyir menunggu sidang terkait kasus dugaan tindak terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, (13/4). TEMPO/Yosep Arkian
Quote:
EMPO Interaktif, Jakarta - Keluarga Abu Bakar Ba'asyir menolak dikaitkan dengan gerakan Negara Islam Indonesia. Abdul Rohim Ba'asyir, salah satu anak Ba'asyir, memastikan bila kegiatan perekrutan yang dilakukan NII saat ini tidak ada hubungannya dengan Abu Bakar Ba'asyir. �Jelas karena belum memiliki data kita nolak,� ujarnya. �Mungkin saja ini upaya untuk membunuh karakter Islam dan Ustad Abu,� tegasnya kepada Tempo, Selasa, 3 Mei 2011.
Lebih lanjut, Abdul menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada bukti kuat keterlibatan pendiri Pesantren Al-Mu'min, Ngruki, ini dalam jaringan Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah (KW) 9 pimpinan Panji Gumilang. �Saya belum bisa pastikan soal itu,� ujarnya lagi.
Menurut Abdul, upaya untuk membuktikan keterlibatan Ba'asyir dalam jaringan NII membutuhkan data yang otentik serta narasumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Tentu supaya tidak ada lagi ketidakjelasan atau pembelokan fakta sejarah yang pernah dialami Abu Bakar Ba'asyir. �Sumber NII itu, kan, kadang tidak bisa dikonfirmasi,� ujarnya.
Abdul bahkan menilai upaya-upaya pihak tertentu untuk mendiskreditkan Islam dan Abu Bakar Ba'asyir dalam jaringan NII sangat besar. Ditambah lagi, gencarnya pemberitaan tentang NII saat ini membuat masyarakat dengan mudah menuduh Abu Bakar Ba'asyir dalam barisan mata rantai kelompok NII bentukan S.M. Kartosoewirjo.
�Ini, kan, momen baik. Kebetulan NII sedang buruk di mata masyarakat,� ujar juru bicara utama JAT tersebut. �Mereka yang ngomong (Ba'asyir) NII itu tidak bisa dipertanggungjawabkan.�
Ia mencontohkan saat menerima tamu di kediamannya di Ngruki, Jawa Timur, beberapa warga terang-terangan mengaku sebagai eks NII dan mengait-ngaitkannya dengan sepak-terjang Abu Bakar Ba'asyir dalam organisasi itu. Namun, setelah ditelusuri lebih jauh ternyata ada motif lain dari itu. �Ujung-ujungnya seputar duit saja,� ujarnya.
Abdul juga menduga ada pihak intelijen yang ikut bermain di belakang kasus NII serta mengaitkannya dengan Abu Bakar Ba'asyir. Meskipun tudingan yang diarahkan kepada pimpinan JAT tersebut sangat banyak, hingga kini ia belum bisa memastikan lebih jauh mengenai keterlibatan Abu Bakar Ba'asyir.
Sebelumnya, eks pejabat tinggi NII, Imam Supriyanto, menyatakan Abu Bakar Ba'asyir pernah terlibat dalam jaringan NII KW 9 Pimpinan Panji Gumilang. Ia bergabung bersama Abdullah Sungkar masuk jaringan itu. Namun, sejak 1970-an Ba'asyir berubah ideologi dan menyatakan keluar dari NII.
JAYADI SUPRIADIN
|
|