Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 11th July 2010
blueparadise's Avatar
blueparadise blueparadise is offline
Super Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 5,258
Rep Power: 114
blueparadise has disabled reputation
Default Keputihan,Infeksi Hingga Gangguan Kesuburan

Keputihan merupakan keluhan yang paling sering ditemukan pada perempuan yang datang berkonsultasi untuk masalah penyakit kandungan. Sebenarnya, setelah dilakukan pemeriksaan, penderita yang datang dengan keluhan ini tidak semuanya menunjukkan adanya penyakit atau kelainan. Memang keputihan dapat terjadi pada keadaan normal, tetapi dapat juga merupakan gejala dari suatu kelainan yang harus diobati.

dr. Siti Dhyanti Wishnuwardhani, SpOG, spesialis kebidanan dan penyakit kandungan mengatakan penyebab paling sering dari keputihan abnormal adalah infeksi. Bila diperiksa dengan mikroskop, sekret (cairan/ lendir) yang berlebihan akibat infeksi mengandung banyak sel darah putih atau lekosit.

"Keputihan yang abnormal bisa menyebabkan gangguan kesuburan" katanya.

Gangguan Kesuburan banyak terjadi akibat infeksi pada organ reproduksi khususnya saluran telur. Infeksi umumnya terjadi karena penyakit menular seksual (PMS), misalnya infeksi klamidia gonore.

WHO memperkirakan satu dari 20 remaja di dunia terjangkit PMS setiap tahunnya, bahkan di AS 1 dari 8 remaja. Penelitian di Bagian Obstetri Ginekologi RSCM (Sianturi, 1990-1995) mendapatkan data dua% (usia 11-15 tahun), 12% (usia 16-20 tahun) dari 223 remaja terinfeksi di daerah kemaluan (vulvo-vaginitis), mikroorganisme yang tergolong PMS.

Faktor-faktor yang memicu berkembangnya PMS antara lain karena pengetahuan tentang PMS rendah, hubungan seksualnya cenderung lebih dari satu pasangan atau pasangannya punya lebih dari satu mitra seksual, hubungan seksual tidak aman misalnya tidak memakai kondom.

Selain itu, karena anatomi organ reproduksinya perempuan lebih mudah tertular PMS dari pria, apalagi remaja yang secara biologik serviksnya belum matang dan lebih mudah kena infeksi.

Kanker serviks merupakan keganasan yang paling sering terjadi pada organ reproduksi. Kanker ini lebih sering terjadi pada wanita usia 35-55 tahun.

Namun demikian, karena risiko terjadinya kanker ini berhubungan dengan usia pertama kali berhubungan seksual, kekerapan berganti pasangan dan adanya infeksi PMS, sementara itu remaja kini lebih dini aktif seksual dan kejadian PMS-nya meningkat, maka kecenderungan usia kejadian kanker ini menjadi lebih dini dari 35 tahun.

Kejadian kanker serviks berkaitan dengan riwayat infeksi HPV (virus Human Papiloma) yang termasuk PMS dan biasanya menampilkan gejala keputihan pula.

Siti menjelaskan pencegahan yang terpenting adalah menghindari terjadinya PMS dengan tidak berhubungan seksual sebelum menikah.

Selain itu, lanjut Siti lakukan beberapa hal mudah seperti berikut.

1. Kebersihan daerah vagina perlu diperhatikan.
Kebiasaan membersihkan daerah vital ini setelah buang air kecil atau buang air besar harus benar. Cara bilas yang aman adalah mengalirkan air dari depan ke arah belakang. Demikian pula saat mengeringkannya, bila arah ini salah maka kuman dari daerah anus dapat mencemari sekitar vagina yang lebih sensitif untuk mengalami infeksi.

2.Dalam keadaan haid atau menggunakan pembalut wanita, pakailah celana dalam yang pas sehingga pembalut tidak bergeser dari belakang ke depan.

3. Hati-hati menggunakan kloset duduk umum yang basah.

4. Jangan gunakan handuk bersama orang lain, dan hindari penggunaan pakaian renang basah bergantian.

5. Selain itu keputihan sering terjadi bersamaan dengan reaksi alergi pada daerah genital terhadap bahan sintetis dari pakaian dalam atau pembalut wanita. Sebaiknya gunakan pakaian dalam dari katun.

6. Hindari pula penggunaan celana panjang yang ketat dan tebal seperti jeans terus-menerus, karena dapat mengganggu sirkulasi atau peredaran darah, sehingga menimbulkan sekret berlebihan.

7. Buang air besar yang tidak setiap hari juga merangsang sekresi lendir dari vagina, karena adanya massa berupa kotoran di saluran poros usus yang berada di belakang vagina.

8. Jangan merutinkan penggunaan cairan pencuci (douche) vagina, deodoran vagina, dan menyabuni daerah kemaluan berlebihan sehingga kelembaban daerah tersebut terganggu.





__________________



Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 04:26 PM.


no new posts