Ini Saran IDI untuk Kartu Jakarta Sehat

kikigrim

Ini Saran IDI untuk Kartu Jakarta Sehat

Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengapresiasi keberanian Pemprov DKI yang berani menjamin kesehatan warganya dengan program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Agar program tersebut berjalan maksimal, IDI memberi sejumlah masukan kepada Pemprov.

"Persoalan yang ada mungkin persiapan di pelayanan yang memang masih kurang. Jaminan kesehatan berjalan baik jika pelayanan juga dipersiapkan dengan baik," ujar Ketua IDI, Zaenal Abidin, Selasa (12/3/2013).

Menurut Zaenal, hal yang paling utama dibenahi oleh Pemprov adalah menata ulang pelayanan primer. Maksudnya, layanan kesehatan yang berhubungan langsung dengan warga, seperti puskesmas, klinik serta dokter pribadi, harus digenjot perannya.

"Mereka itu harus dilibatkan banyak dalam pelayanan kesehatan," lanjut Zaenal.

Zaenal menerangkan, tidak semua pasien harus langsung masuk ke rumah sakit untuk mengecek kesehatannya. Di sinilah fungsi puskesmas, klinik serta dokter umum menjadi penting.

"Mereka inilah yang nantinya melakukan seleksi ketat pasien mana yang harus dipindahkan ke rumah sakit," imbuhnya.

Jika puskesmas, klinik serta dokter umum merasa tidak sanggup menangani penyakit pasien, barulah orang tersebut dirujuk ke rumah sakit. Jika semua orang langsung datang ke rumah sakit, Zaenal pun memaklumi pihak RS merasa kewalahan.

Gubernur DKI, Joko Widodo sendiri menanggapi santai programnya yang mulai menuai kritik. Jokowi yakin lama-kelamaan jumlah pasien pengguna KJS akan mengalami penurunan seiring dengan peningkatan kondisi kesehatan masyarakat. Untuk saat ini, KJS memang masih diminati masyarakat karena sebelumnya belum pernah ada program serupa di Jakarta.

"Lah kalau gitu nggak usah ada KJS, biar sakit semuanya di rumah. Hehehe... Atau mau seperti itu? Ya kan? Ya memang program ini masyarakat sangat antusias. Semua ke rumah sakit, ke puskesmas, akhirnya memang ya kalau dibilang hampir 2 kali lipat kan kapasitas dari yang sebelumnya. Itu memang konsekuensi dari sebuah program. Hanya sekarang ini kita ngejar, sekarang ini temporer kok. Nanti kalau masyarakat yang sakit-sakit sudah tertangani, pasti akan turun (jumlah pasien-red). Yakin, pasti akan turun," papar Jokowi, Jumat (8/3) lalu.

Terkait: