Niat PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) mengimpor gas dari Timur Tengah, yakni Iran dan Kuwait, mendapatkan tanggapan positif dari DPR komisi VII.
"Tidak masalah. Kalau itu bisa dilakukan b to b (
bussines to bussines), kenapa tidak langsung dibikin perjanjian saja?� ujar Anggota DPR Komisi VII, Ismayatun, saat dihubungi
okezone, Selasa (10/5/2011).
Sebelumnya, PLN pernah mempunyai niatan untuk mengimpor gas dari Timur Tengah, karena produsen gas dalam negeri tidak bisa menjamin kepastian pasokan gas PLN.
Ismayatun menjelaskan, hal tersebut akan mengurangi ketergantungan gas dari PT Pertamina (Persero) yang selama ini dipasoknya. Sedangkan untuk harga, jika gas impor harganya bisa lebih murah, ini akan membantu mengurangi pengeluaran PLN dalam mencari energi premiernya.
"Ini terobosan yang bagus buat PLN, daripada dia terus bergantung pada Pertamina yang enggak jelas, jadi silakan saja," ujarnya.
Sekadar informasi, dalam Undang-Undang Kelistrikan tahun 2009, niatan PLN untuk mengimpor gas dari luar negeri juga diperbolehkan.
Sumber : okezone.com