
17th March 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
Dua CPNS Majene Tewas saat Prajabatan
Diduga Keracunan, Korban Sempat Mengeluh
Code:
Dua Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) asal Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) yang sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) Prajabatan Gol II dan I di Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar meninggal dunia. Kedua CPNS yang sedang prajabatan untuk pengalihan status CPNS ke PNS ini meninggal di RS Faizal dan RS Grestelina, Rabu, 16 Maret.
Korban pertama adalah staf kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Majene, Ridwan. Korban tersebut meninggal di RS Faizal pada Senin, 14 Maret sekitar pukul 16,25 Wita. Korban sempat menjalani perawatan sekira 30 menit sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhirnya.
Korban kedua adalah staf Kecamatan Sendana, Majene, Adam. Korban yang satu ini meninggal dunia di RS Grestelina pada Rabu, 16 Maret sekira pukul 02.30 Wita. Korban masuk ke rumah sakit tersebut sehari sebelumnya sekira pukul 12.00 Wita.
Awalnya, korban dirawat di RS Faizal, namun karena alasan korban sudah membaik, akhirnya dipulangkan ke LAN Makassar, JL AP Pettarani tempatnya mengikuti diklat. Kedua korban tersebut sudah dipulangkan ke kampung halamannya sendiri untuk dimakamkan.
Kedua korban tersebut diduga meninggal karena keracunan. Hanya saja, tidak diketahui secara pasti apakah korban meninggal karena pengaruh minuman keras atau obat-obatan. Yang pasti, mulut kedua korban saat kondisi sekarat mengeluarkan busa.
"Menurut penyampaian dari dokter, dia kontra indikasi. Cuma yang menyebabkan seperti itu kita tidak tahu karena untuk mengetahuinya katanya harus melalui otopsi," ujar Kepala Bidang Diklat Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Majene, Muh Waris.
Waris yang juga penanggung jawab diklat prajabatan CPNS formasi 2009 ini menyebutkan bahwa sebelum meninggal korban hanya mengeluh tidak enak badan. Korban terakhir menurut Waris bahkan terlihat sehat setelah dipulangkan dari RS Faizal.
Khusus untuk korban Ridwan, Waris menyebutkan bahwa pada Senin, korban minta izin untuk tidak mengikuti mata pelajaran yang diberikan dalam diklat tersebut, karena alasan tidak enak badan. Panitia kemudian memberi izin dan mempersilakannya istirahat di kamarnya, 307. Sore harinya, setelah diklat selesai, teman sekamar korban menemukannya terkapar dalam kamar dengan kondisi mulut berbusa.
"Begitu mengetahui kondisinya, kita langsung bawa ke RS Faizal sekira pukul 04.00 Wita, namun hanya beberapa menit ditangani dokter, dia langsung meninggal," kata Waris.
Waris menambahkan bahwa, 80 CPNS formasi honorer 2009 Pemkab Majene awalnya dijadwalkan mengikuti diklat di Pusat Kajian Pendidikan dan Pelatihan Aparatur (PKP2A) LAN Antang, tapi karena di lokasi tersebut sudah penuh dengan peserta diklat dari daerah lain, peserta dari Majene terpaksa mengikuti diklat di LAN Jl AP Pettarani terhitung mulai 7-25 Maret.
Waris mengungkap, pada malam minggu lalu, korban bersama sejumlah rekannya minta izin untuk jalan-jalan ke Ramayana. Korban keluar bersama sekitar sembilan peserta diklat lainnya.
"Menurut teman-temannya yang ditemani keluar, dia cuma ke Ramayana. Tidak ke tempat lain," tambah Waris.
Soal dugaan korban ke tempat hiburan di salah satu hotel di Makassar, Waris mengaku tidak tahu menahu. "Saya tidak tahu kalau ke tempat seperti itu. Yang jelas temannya yang kita periksa mengaku cuma ke Ramayana," kata Waris.
Kasus tewasnya peserta diklat CPNS angkatan I formasi honorer 2009 Pemkab Majene ini, tidak dilaporkan kepada pihak kepolisian. Kendati begitu, petugas dari Polsekta Rappocini, Rabu, 16 Maret juga telah mengambil data korban kepada pihak panitia.
|