Ribuan pendukung PM Yingluck Shinawatra yang dikenal dengan sebutan "Kaus Merah" memadati sebuah stadion di Bangkok untuk menunjukkan dukungan dan kesetiaan terhadap pemerintahan Yingluck. | CHRISTOPHE ARCHAMBAULT / AFP
Satu lagi anggota "kaus merah" pendukung Pemerintah Thailand ditembak mati, Minggu (1/12/2013). Dengan kematiannya, unjuk rasa selama sepekan terakhir untuk menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra telah memakan dua korban tewas.
Polisi telah meminta bantuan militer untuk melindungi gedung pemerintah, menyusul bentrok antara penentang dan pendukung Yingluck. Bentrok tersebut terjadi di dekat sebuah stadion olahraga Rajamangala, dengan 70.000 pendukung pemerintah berkumpul di sana.
Dua kubu yang berseteru adalah kelompok oposisi dan pendukung Shinawatra bersaudara, yaitu Yingluck dan Perdana Menteri terguling Thaksin Shinawastra. Mereka juga mewakili dua kelas sosial, yaitu kelompok menengah ke atas dan rakyat miskin.
Pada Minggu pagi, jalan-jalan di dekat stadion yang penuh dengan pecahan kaca dan batu. Seorang pemimpin kaus merah, Jatuporn Promphan, empat orang dari kelompoknya sudah terbunuh, tetapi tak ada konfirmasi. Wartawan
Reuters hanya mendapatkan Viroj Kemnak (43), yang tewas pada kerusuhan Minggu.
Sebanyak 45 orang terluka dalam bentrokan itu, berdasarkan keterangan dari relawan pusat layanan darurat pemerintah. Kerusuhan di Thailand sudah dimulai pada April dan Mei 2010, yang selalu berakhir dengan tindakan keras militer. Setidaknya 91 orang sudah tewas.
sumber