FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Dalam kehidupan, batas antara imajinasi dan realita memang terlalu tipis. Sehari-hari, manusia tak pernah terlepas dari dunia khayal yang membumbungkan spirit membara. Meski judulnya dunia khayal, jangan remehkan kekuatan yang terpancar dari imajinasi yang mencuat dengan liar dalam layar pikiran tersebut. Tak jarang, justru etape hidup yang terlewati terwujud dari dunia khayal yang kita ciptakan sendiri. Walau skenario Tuhan tetap menjadi utama, seseorang berhak menciptakan skenarionya sendiri dalam layar tancap khayalnya. Dari sana, kekuatan spirit yang berhasil terserap pun menjadi dorongan untuk mewujudkannya menjadi realita. Layaknya mendesain, imajinasi adalah sketsa virtual yang terlukis indah dalam angan-angan dan hendak diwujudkan dalam potongan busana indah. Dan, kekuatan itulah yang juga dirasakan dan berusaha diterjemahkan Hengki Kawilarang dalam pagelaran tunggal bertajuk My FairyTale yang dihelat dalam ajang Jakarta Fashion Food Festival (JFFF) 2011 di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (18/5/2011). Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini Hengki mempersembahkan show perdana pada ajang JFFF yang diikutinya secara konsisten tiap tahunnya tersebut. "Ya, untuk kategori show tunggal memang baru kali ini. Sebelumnya saya hanya ambil bagian sebagai partisipan gabungan dengan teman-teman desainer lainnya," ujar Hengki dalam obrolan dengan okezone usai konferensi pers di Hotel Harris, Jakarta. Mengisi di hari kelima pagelaran JFFF tersebut, Hengki mempersembahkan cerita indah dalam busana yang disajikan malam itu. Jebolan LPTB Susan Budihardjo tahun 2001 ini merangkum cerita tentang negeri dongeng yang berasal dari imajinasi dengan realita yang dia lalui saat ini. "Saya menggabungkan kisah tentang negeri dongeng yang berasal dari imajinasi dan gambaran hidup mulai dari saya lahir kemudian saya berkarya dan memiliki kegiatan yang begitu banyak yakni bertemu klien yang memiliki karakter dan kondisi yang beragam. Selain itu, inspirasi pun datang dari negeri Indonesia tercinta dimana saya bersyukur telah dilahirkan dengan bakat dan talenta yang dapat saya kembangkan sebagai bentuk pengabdian kepada dunia fesyen Indonesia," urainya. Hasilnya, sebanyak 60 set busana pun disajikan Hengki untuk para pecinta mode Indonesia. Finalis Concourse International Mode Paris 2001 tersebut mempersembahkan tiga sekuel dalam pagelaran berdurasi kurang lebih 60 menit tersebut. Tiga bagian dari dongeng Hengki malam itu di antaranya Oriental, The Indonesian Culture dan Le Couture. "Koleksi ini saya tujukan kepada pelanggan yang setia, dimana sejak awal saya berkarir selalu percaya dan memberikan dukungannya pada saya untuk menciptakan koleksi yang menawan. Pagelaran ini pun saya dedikasikan untuk kain tradisional Indonesia yang begitu kaya dengan corak, motif dan bahan yang memesona," pungkasnya. |
![]() |
|
|