Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Nasional

Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 22nd May 2011
librilz's Avatar
librilzVIP librilz is offline
Ceriwis VIP
 
Join Date: Mar 2011
Posts: 15,788
Rep Power: 92
librilz is Ceriwis Prophetlibrilz is Ceriwis Prophetlibrilz is Ceriwis Prophetlibrilz is Ceriwis Prophetlibrilz is Ceriwis Prophetlibrilz is Ceriwis Prophetlibrilz is Ceriwis Prophetlibrilz is Ceriwis Prophetlibrilz is Ceriwis Prophetlibrilz is Ceriwis Prophetlibrilz is Ceriwis Prophet
Default PBNU Nilai Pemerintah Tak Tegas Tindak NII

Quote:


Quote:
Surabaya-HARIAN BANGSA
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqiel Siradj menilai pemerintahan saat ini belum bertindak tegas terhadap gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Said meminta semua elemen masyarakat baik muslim maupun non muslim bersama-sama memerangi gerakan NII.
"Saya kira sampai saat ini pemerintah belum bertindak tegas," ujar Ketum PBNU KH Said Aqiel Siradj kepada wartawan usai kunjungan kerja bersama Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (menakertrans) Muhaimin Iskandar ke PWNU Jatim Jalan Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa (17/5).
Said menegaskan, NII harus diperangi bersama-sama. Menurutnya, meskipun NII telah mengkafirkan orang Islam, umat Islam tidak boelh mengkafirkan jaringan NII.
"Mereka itu namanya bukhot. Kita nggak boleh mengkafirkan mereka karena mereka orang Islam, meskipun mereka mengkafirkan kita. Kita harus perangi mereka, harus bersikap tegas melawan mereka," tuturnya.
"Bagi yang masih cinta NKRI, harus tegas dengan NII. Muslim maupun non muslim harus tegas memerangi mereka," jelasnya.
Sementara itu, anggota Polres Cilegon, Banten, menangkap lima orang pemuda yang diduga terlibat dalam jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Kelima pemuda yang ditangkap tersebut yakni Nasruddin, 22 tahun, Sanari, 25, Septian, 17, Ikhsan, 20, dan Mubarok, 21.
Mereka ditangkap saat berada rumah kontrakannya di Kompleks Perumahaan Damai Indah Blok B 38 No. 2, Kelurahan Kali Timbang, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Banten, Senin 16 Mei 2011 malam. Saat ini mereka masih diperiksa pihak kepolisian.
Selain menangkap lima pemuda, polisi juga menyita sejumlah barang bukti di antaranya buku-buku jihad, satu unit komputer, spanduk dan struktur organisasi Komunitas Remaja Kreatif. �Ini hanya langkah antisipasi saja sebelum warga melakukan tindakan anarkis terhadap lima pemuda itu,� kata Kepala Kepolisian Resor Cilegon, Ajun Komisaris Besar Umar S. Fana, Selasa 17 Mei 2011.
Menurutnya, mereka ditangkap karena ada kabar warga akan menyerang ke rumah tersebut. Hingga saat ini polisi belum menyatakan keterlibatan kelima pemuda dengan kelompok NII. �Kami masih melakukan pendalaman,� kata Umar.
Mazwar, 34 tahun, salah seorang warga Perumahan Damai Indah mengatakan, rumah yang dihuni kelima pemuda tersebut sering dilakukan pengajian. Bahkan warga di luar kompleks banyak yang ikut dalam pengajian tersebut. �Bahkan ada beberapa warga dari luar kompleks yang ikut bergabung ke pengajiannya,� ujarnya.
Sementara itu, Herman, pemilik rumah yang digunakan sebagai aktivitas kelima pemuda tersebut, mengatakan rumah tersebut telah dikontrakan kepada Nasruddin, salah seorang pemuda yang diamankan polisi. �Yang saya tahu memang sering ada pengajian di rumah itu,� ujar Herman.
Kepala Kepolisian Resor Cilegon Ajun Komisaris Besar Umar Surya Fana mengatakan, lima orang yang digerebek warga bukan anggota Negara Islam Indonesia (NII).
"Selama pemeriksaan secara intensif ternyata kelima orang itu belum ada indikasi ke arah NII atau tindakan kriminal," katanya Selasa.
Sementara itu, Gaos, warga Perumahan Gedong Damai mengaku selama mereka tinggal di rumah kontrakan, kelimanya tidak bergaul dengan masyarakat setempat. Masyarakat kemudian mencurigai warga yang baru tinggal sebulan di rumah kontrakan itu merupakan anggota NII.
"Kalau benar bukan anggota NII, kenapa mereka tertutup dan tidak bermasyarakat. Sebelumnya, ada warga yang sempat menanyakan keberadaan dan asal mereka dari mana, namun mereka tidak ada yang mau menjawab. Itulah kemungkinan awal kecurigaan warga," ujar Gaos.
Ketua Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Ja'far menyatakan, pembentukan Detasemen Khusus 26 Antigerakan Islam Radikal dan Negara Islam Indonesia (NII) oleh kaum Nahdliyin di Bantul, Yogyakarta sebagai langkah tepat dan pihaknya akan mendorong pembentukannya secara nasional.
"Bagus dan pembentukan itu sudah sepengetahuan pengurus NU di tingkat pusat. Meskipun, densus merupakan badan tersendiri di luar struktural NU," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/5).
Menurut Marwan yang juga Ketua Fraksi PKB DPR RI, pembentukan Densus 26 secara nasional akan berguna bagi masyarakat karena dibentuk untuk mengenalkan kembali ajaran Islam ke masyarakat agar munculnya gerakan radikalisme bisa dicegah.
"Sudah kita bicarakan di pusat, namun di Yogyakarta memang ingin duluan. Yang penting masyarakat bisa mengenal kembali ajaran dasar Islam. Untuk di pusat, nomenklaturnya sudah kita susun," kata Marwan.
Densus 26 Antigerakan Islam radikal dan NII dideklarasikan kaum Nahdliyin di Bantul, Yogyakarta, karena ajaran kelompok-kelompok radikal termasuk NII dinilai sudah mengkhawatirkan dan memojokkan umat Islam secara umum.
Penggagas Densus 26, Umaruddin Masdar mengatakan, anggota densus terdiri atas para dai, juru khutbah maupun kyai-kayi sehingga nantinya mereka tidak akan menggunakan atribut militer ataupun senjata. Mereka hanya bertugas untuk meluruskan ajaran dan gerakan Islam yang telah menyimpang.(mha/okz/mia)


SUMBER


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:28 AM.


no new posts