Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 23rd July 2010
younoob's Avatar
younoob younoob is offline
Moderator
 
Join Date: Jul 2010
Posts: 3,790
Rep Power: 28
younoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessedyounoob is blessed
Default Etimologi ORGY

mudah2an kagak repost...

Orgy

Lagi-lagi dari mitologi Yunani (yang gue doyan), gue tulis tentang Dewa Bacchus:


Bacchus atau Dionysos adalah anak Zeus penguasa Olympus dan Semele (putri dari Theba, anak raja Cadmus). Juno alias Hera, istri padmi Zeus yang populer tukang jealous, berusaha melenyapkan saingan dan keturunannya ini, namun Zeus yang tau perangai istrinya lalu memerintahkan Vulcanus buat menyelamatkan Bacchus.


Bacchus dibawa jauh dari Olympus dan kemurkaan Juno. Dia dibawa ke Nysa, Arabia, buat diasuh oleh bibinya, Dewi Ino. Di sini pula Bacchus diajari kesenian, kesusastraan, dan ilmu pengetahuan oleh para dewa-dewi. Dia murid yang cerdas dan terutama sangat tertarik pada kesenian. Bacchus adalah dewa yang dipercaya membuka sekolah musik pertama di dunia, oleh karena itu, pentas kesenian di Eropa selalu dipersembahkan untuknya.


Setelah besar, Bacchus mengembara ke berbagai negeri. Dalam pengembaraannya dia selalu diikuti para pengasuhnya, fans-nya (disebut para Bacchantes), Silenus dewa Rimba, satyr (makhluk setengah pria setengah kambing), para gembala lelaki perempuan, dll. Semua pengikutnya membawa thyrsos, yaitu tongkat berhias anggur dan daun cemara.


Selain dewa Musik, Bacchus juga dipercaya sebagai dewa Anggur karena di Mesir, dia mengajarkan cara menanam dan mengolah anggur pada penduduk.

Banyak hal terjadi dalam masa pengembaraan Bacchus atau Dionysos ini. Dia menaklukkan semua musuhnya, membunuh, selamat dari kejaran Juno (berkali-kali), sempet kawin, dll. Pengikutnya makin lama makin banyak. Yang paling istimewa dari para pengikutnya ini adalah para Bacchantes. Mereka adalah para peri dan wanita yang mengikuti perjalanan Baccus ke India. Nama itu kemudian dipakai oleh para gadis pemuja Bacchus yang tugasnya adalah menjadi cheerleaders perayaan pemujaan terhadap Bacchus (disebut perayaan Dionysia atau Orgia). Para Bacchantes ini biasanya berteriak-teriak, berjingkrak, memutar badan dll dengan cara yang agak --you know-- overacting dan kurang sopan.

Dalam lukisan atau patung, Bacchus ini digambarkan sebagai pria bertanduk, lambang kekuatan dan kekuasaan. Ia bermahkota dedaunan, wajahnya ceria, meriah, dan tanpa janggut karena masa mudanya abadi. Matanya hitam, rambutnya pirang keemasan. Ia memakai mantel merah yang mewah. Kadang-kadang ia duduk di atas tong anggur, kadang naik kereta yang ditarik Centaur, makhluk setengah manusia setengah kuda, yang sedang main seruling.


Bangsa Romawi menyatukan pemujaan terhadap dewa Bacchus dengan dewa Itali kuno bernama Liber (dewa Tanaman), karena anggur dipercaya membuat pikiran jadi liber alias bebas (tau aja, hehehe).


Perayaan memuja Bacchus yang lalu dinamakan Bacchanalia, Dionysia, atau Orgia ini mula-mula dilakukan oleh para wanita di pegunungan atau di dalam hutan secara rahasia. Upacara ini sangat dirahasiakan. Lambat laun, lelaki juga ikutan sehingga upacara ini banyak menimbulkan skandal dan kehebohan. Istilah Bacchanalia atau Orgia karena itu mendapat arti 'pesta cabul'.


Di Roma perayaan semacam itu disebut Liberalia. Ramainya minta ampun. Para ibu-ibu Romawi tanpa malu-malu bicara mesum, nonton pertunjukan cabul, dan ikut arak-arakan di jalan raya bersama bapak-bapaknya. Pada tahun 558 Senat Romawi sempet mengeluarkan larangan untuk merayakan Liberalia, tapi gak digubris masyarakat (gue jadi inget film Caligula, hehehe)
. Itulah Bacchus dan asal mula istilah orgy dalam mitologi.

Ehm! Di satu sisi, gue paham, bahwa sexual freedom bukanlah sesuatu hal yang baru atau aneh. Banyak orang melakukan dan menikmatinya, secara rahasia maupun terang-terangan. Sama sekali gak ada hubungannya dengan larangan keenam dalam Sepuluh Perintah Tuhan, dan gue gak bakalan ngaku orang alim. It's all about the starving flesh, a need to be fulfilled. Tapi di sisi lain, gue merasa terakulturasi dan ini (sebelnya) bikin gue merasa terasing...


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:20 PM.


no new posts