Lukisan Monalisa karya Leonardo da Vinci.
JAKARTA, KOMPAS.com - Selama berabad-abad lamanya, para ahli sejarah seni kerap kesulitan menginterpretasi senyuman misterius Mona Lisa dalam lukisan potret karya Leonardo da Vinci itu. Tetapi menurut analisa medis seorang dokter ahli di Italia, lukisan itu juga mengisyaratkan bahwa Mona Lisa mengidap masalah kolesterol yang kelewat tinggi .
Dr Vito Franco, pakar dari Universitas Palermo, menilai gadis cantik dalam lukisan itu dalam kondisi tidak sehat. Dalam pandangan Franco, ada tanda-tanda yang jelas penumpukan asam lemak di bawah kulit Mona Lisa, yang disebabkan oleh kadar kolesterol yang sangat tinggi.
Dr Franco juga mengindikasikan bahwa Mona Lisa tampaknya mengidap lipoma pada mata kanannya. Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri dari lemak. Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun), namun juga dapat dijumpai pada anak-anak.
Menurut Dr Franco, analisis medis yang dilakukannya dapat mengungkap banyak hal ketimbang tinjauan secara artistik. "Penyakit itu terdapat di dalam tubuh, tidak memiliki dimensi metafisik atau supranatural," papar Dr Franco seperti surat kabar
La Stampa.
"Orang yang digambarkan lewat karya seni menunjukkan ciri fisiknya, menyampaikan pada kita sisi lemahnya kemanusiaanya tanpa dipengaruhi kesadaran seniman terhadapnya," tambahnya.
Dr Franco, profesor anatomi patologis di Universitas Palermo, memaparkan temuannya dalam konferensi kedokteran di Florence.