FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Beberapa dari mereka mewarisi perusahaan keluarga, meski ada juga yang berusaha sendiri.
Kamis, 2 Desember 2010, 08:08 WIB Arinto Tri Wibowo ![]() Li Ka-shing (www.chinadaily.com.cn) VIVAnews - Kompensasi gaji besar biasanya diperoleh karena seseorang memiliki gelar kesarjanaan. Namun, kebiasaan itu tidak berlaku untuk sebagian orang. Beberapa orang terkaya di dunia justru putus kuliah atau melewatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Beberapa dari mereka mewarisi perusahaan keluarga, meski ada juga yang berusaha sendiri. Ingvar Kamprad misalnya. Dia dibesarkan di sebuah pertanian di Swedia dan memulai usahanya dengan sedikit uang dari ayahnya. Ingvar menjalani bisnis ketika masih duduk di sekolah menengah. Saat itu, usianya baru 17 tahun. Lalu, apa kunci kesuksesan para miliarder dunia itu? Apakah karena kecerdasan mereka, kreativitas, atau hanya keberuntungan semata? Berikut lanjutan 10 miliarder tanpa gelar kesarjanaan itu yang dikutip dari Business Insider: 6. Ingvar Kamprad ![]() Awal kesuksesannya dimulai di kota Stockholm, Swedia, saat masih berusia 17 tahun. Saat itu, dia membeli korek api dengan harga murah dalam jumlah besar. Selanjutnya dia menjualnya secara eceran untuk memperoleh keuntungan. 7. Li Ka-shing ![]() Bahkan, Li Ka-shing tidak menyelesaikan sekolahnya di bangku sekolah menengah atas saat berusia 15 tahun. Dengan keuletan menjual bunga-bunga plastik, dia menjadi tumpuan ekonomi keluarganya. 8. Liliane Bettencourt ![]() Namun, keberhasilannya itu juga tidak lepas dari warisan bisnis keluarganya. "Mengapa harus repot-repot belajar di perguruan tinggi, kalau Anda mewarisi perusahaan kosmetik terbesar di dunia?" tanya dia. 9. Lee Shau Kee ![]() Dengan kekayaan sekitar US$18,5 miliar, Lee Shau Kee justru banyak memberikan beasiswa bagi sejumlah mahasiswa perguruan tinggi dan universitas di seluruh dunia melalui Lee Shau Kee Foundation. Bahkan, dia banyak diberi gelar kehormatan. 10. Michele Ferrero ![]() Ferrero pun tanpa harus mengenyam pendidikan tinggi untuk meraih keberhasilannya mengelola bisnis makanan yang banyak digemari anak-anak itu. � VIVAnews |
#2
|
||||
|
||||
![]()
salut banget, tapi susah untuk jadi inspirasi orang indonesia yang sangat butuh gelar sarjana
|
#3
|
||||
|
||||
![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]()
yang IKEA
dia menerima desainer yang bisa bikin produk stylish dan murah ![]() jadinya hit the market deh |
#5
|
||||
|
||||
![]()
setuju ndan.. ane salut bukan dari gelar yang dia terima tapi dari proses yang hebat untuk menjadi the one.. salut deh ndan...
![]() ![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]() Quote:
dari source nya aja nyambungnya lama ![]() |
#7
|
||||
|
||||
![]()
Mangstaaaaaaaaaaaaaaaaaaabb, tp trunan darah biru.
![]() |
#8
|
||||
|
||||
![]()
toh kesuksesan tidak diukur
berdasarkan gelarnya ndan ![]() |
#9
|
|||
|
|||
![]()
mudah-mudahan bisa ikutin jejak mereka
![]() |
![]() |
|
|