Pada perdagangan hari ini nilai tukar euro mengalami pergerakan melemah lagi terhadap dollar AS (29/9). Nilai tukar mata uang dari Eropa tersebut berpotensi untuk melanjutkan pelemahan setelah membaiknya ekonomi di Amerika Serikat meningkatkan spekulasi bahwa bank sentral Fed akan menaikkan suku bunganya tahun depan. Senin pagi ini euro sudah sempat kembali mencapai posisi paling rendah dalam 14 bulan belakangan terhadap dollar AS.
Dolar mengalami penurunan mingguan pada perdagangan pekan lalu. Indeks dollar melejit ke level paling tinggi dalam empat tahun belakangan setelah data penjualan rumah baru di Amerika Serikat berada di level paling kokoh dalam 6 tahun belakangan. Kondisi ini menimbulkan spekulasi bahwa bank sentral AS memiliki ruang lebar untuk menaikkan suku bunga acuan akibat membaiknya kondisi ekonomi.
Hari ini para pelaku pasar juga menantikan data inflasi awal (preliminary) dari Jerman. Diperkirakan untuk bulan September ini akan terjadi deflasi di negara ekonomi terbesar di Eropa tersebut. Hal ini mengakibatkan mata uang euro rentan tekanan jual.
Hari ini mata uang euro berada pada posisi 1.2679 dollar AS. Euro mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.2684 dollar. Euro hari ini sekaligus mencapai level paling rendah dalam 14 bulan terakhir.
Analyst Vibiz Research Centre memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan melanjutkan pelemahannya. Mata uang euro tersebut berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 1.2630 � 1.2710 dollar.
Quote:
Forex Academy memperkenalkan rangkaian program terintegrasi yang dapat membawa setiap peserta kepada pemahaman yang lebih baik mengenai apa itu Pips HUnter Forex dan Jadilah Trader Handal
|