FAQ |
Calendar |
![]() |
|
News Semua berita yg terjadi di dunia internasional ataupun lokal diupdate disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Mata kanan Elmy Hidayati (19), mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Banyuwangi, masih terlihat bengkak dan kebiruan. Ia menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh pacarnya sendiri, Faisal. Bukan hanya matanya yang lebam, ia juga mengaku pusing dan sesak napas. "Lebamnya di lengan tangan kanan, di punggung, sama di bagian kaki. Di hidung sini juga nyeri," jelasnya, Jumat (7/3/2014). Kepada Kompas.com, Elmy mengaku baru delapan bulan mengenal pacarnya. "Saya kenal dia dari teman. Sehari-hari dia tidak bekerja, katanya masih menunggu ijazah pelayarannya yang belum keluar," jelasnya. Elmy menceritakan, sebenarnya ia sudah cukup lama mengenal Faisal. Saat itu ia masih duduk di bangku SMA, tetapi pertemuan mereka semakin intensif dalam delapan bulan terakhir. "Sejak pertama kenal dia memang temperamental dan cemburuan. Awalnya sih hanya marah-marah saat saya jalan sama teman-teman kampus, tapi setelah jadian tiga bulan, dia mulai main tangan. Dia selalu mencari-cari kesalahan kecil yang saya lakukan. Cemburu dia berlebihan," jelas gadis yang masih semester satu ini. Karena sering dipukuli, Elmy sempat meminta putus. Namun, ternyata permintaan tersebut semakin membuat Faisal marah besar. "Saya sering diteror, bahkan diancam untuk dibunuh. Akibatnya, saya sudah beberapa kali pindah kos," tutur gadis kelahiran 15 Mei 1995 itu. Puncaknya ketika Timnas bertanding di Banyuwangi pada Senin, 3 Maret 2014. Saat itu kondisi kos Elmi sepi karena sebagian besar penghuninya menonton pertandingan sepak bola. "Faisal datang ke kos dan saya disekap hampir lima jam di dalam kamar. Selama itu saya dipukuli pakai tangan, gagang sapu, dan tali buat olahraga. Kepala saya juga sempat dipukul juga dengan senapan angin yang sering dia bawa," jelasnya. Elmy mengaku, selama disiksa, ia dalam keadaan sadar. Anehnya, saat menyiksa dirinya, Faisal sempat meminta maaf dan mencium kakinya. "Seperti orang kesurupan. Dia juga yang membersihkan darah di luka saya. Saya sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Mau keluar kamar enggak bisa kerena diancam," tutur warga Jatirejo, Kecamatan Purwoharjo. Elmy keluar dari kamar setelah ia mengalami sesak napas hebat dan langsung dilarikan ke rumah sakit oleh pacarnya sendiri dibantu dengan kawan kosnya. "Dibonceng pakai motor. Waktu itu saya masih sadar. Tapi kata teman-teman, wajah saya sudah enggak bisa dilihat," tuturnya. Faisal sempat menemaninya satu malam di RSUD Blambangan. "Tapi sampai hari kelima saya dirawat di sini, ia hilang enggak ada kabarnya," katanya. Merasa tidak terima atas perlakuan tersebut, keluarga Elmy melaporkan kekerasan tersebut kepada pihak kepolisian. "Kalau memaafkan, saya sudah memaafkan. Tapi proses hukum tetap berjalan. Saya juga sudah melupakannya dan enggak mau lagi ketemu dia," pungkasnya. Sementara Lia, kawan kos Elmy, mengaku sejak awal sudah khawatir dengan keadaan sahabatnya. "Sudah berkali-kali Elmy curhat dan saya tahu gimana keadaan dia saat dipukuli, tapi ini yang paling parah," jelasnya. Lia juga menjelaskan, ia berkali-kali menyembunyikan sahabatnya, tetapi tetap saja diketahui oleh Faisal. "Mulai pindah kos sampai disembunyikan ke asrama, tapi herannya kok tetap bisa ketemu. Saya pikir Faisal ini kayak psikopat," pungkasnya. |
![]() |
|
|