Ingrid Tan
I am what i choose, I am what i do

Sebagai pembuka, tulisan tangan tangan adalah tulisan otak berdasarkan ciri dari karakter yg kas si penulisnya. Tulisan tangan dapat dianalisa untuk mendeskripsikan perilaku dan kepribadian seseorang, selain tulisan tangan pelilihan kata dapat melihat isi hati perasaan si penulis.
Di dalam isi surat bertuliskan nama Megawati memakai huruf kapital semua (MEGAWATI SOEKARNO PUTRI) sedangkan penulisan nama Joko Widodo dituliskan berdasarkan aturan EYD. Artinya ada nada merendahkan kepada Joko Widodo, secara psikolgis Megawati menunjuk Joko Widodo sebagai capres tidak ikhlas (kata orang Jawa tidak legowo).
Keputusan yang diambil Megawati mencalonkan Jokowi sebagai capres bukan berdasarkan keinginannya secara pribadi. Ketidak-iklhasan Megawati diindikasikan dirinya ingin sebagai calon presiden dari PDIP.
Ketidak-iklhasan Megawati dipertegas dengan kalimat �Ir. Joko Widodo sebagai PETUGAS partai untuk menjadi.� Pemilihan kata PETUGAS didalam surat jelas sebuah arogansi Megawati sebagai ketua umum partai yang tidak secara iklhas menunjuk Jokowi sebagai capres. Kata �petugas� itu sendiri ada tingkatan jenjang / kasta, pembaca bisa menilai mana jenjang yg paling rendah dan paling tinggi diantara kata2 berikut: petugas, anggota, pengurus.
Keputusan pemberian mandat sebagai capres, bisa dilihat dari perbandingan tulisan tangan dan karakter pribadi Megawati
Megawati mudah bereraksi secara emosional jika ada yang menyudutkan dirinya. Terlihat dari huruf kecil J, G, dan P yang ujung bawahnya cenderung menjulang ke bawah.
Cara pemikiran Megawati sifatnya analitis, berfikir dengan mengandalkan analisi dirinya. Terlihat dari kelancipan ujung atas huruf kecil M dan N. Namun Megawati juga orang yang extrovet, menyerap gagasan-gagasan dari orang-orang yang menjadi keputusan finalnya, Megawati tidak nyaman jika mendapat tekanan untuk mempercepat proses berfikir dalam pengambilan keputusan. Terlihat dari kemiringan tulisan Megawati yang ke kanan.
Dari analisa tulisan Megawati di Surat pemberian mandat dapat disimpulkan, pencapresan Jokowi bukan berasal dari keinginan dirinya, melainkan desakan oleh orang-orang yang ada disekitarnya.