Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Surat Pembaca

Surat Pembaca Posting ataupun baca komentar,keluhan ataupun laporan dari orang-orang dengan pengalaman baik/buruk.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 9th September 2014
andar's Avatar
andar andar is offline
Newbie
 
Join Date: Aug 2014
Posts: 20
Rep Power: 0
andar mempunyai hidup yang Normal
Default Media Yang Hemogomi Dalam Pemberitaan Capres


sumber gambar: indopos.co.id

Penggiringan opini tentang keharusan Rakyat untuk memilih dalam pemilu gencar dimainkan oleh tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, politisi, partai politik, lembaga-lembaga negara, terlebih media. Namun, di sisi lain komunitas golput dan kepentingannya yang begitu fenomenal sangat tidak diakomodir oleh berbagai media. Padahal, golput merupakan bentuk nyata kesadaran politik Rakyat.

Media begitu gencar memberitakan tentang Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Indonesia bukan hanya pada masa kampanye, namun jauh sebelum dimulainya waktu kampanye Capres dan Cawapres. Selain berita, iklan di media massa juga sangat sering kita saksikan berteberan di media massa untuk membentuk opini rakyat. www.iklancapres.org melansir bahwa kedua pasangan Capres dan Cawapres telah menghabiskan dana Rp 123,54 milyar rupiah untuk beriklan di televisi, radio, dan media cetak.

Adanya pencitraan opini untuk Rakyat di media menurut Gramsci karena media memiliki kuasa hegemoni. �Kuasa media� dari kelas yang berkuasa itu mengadakan kepemimpinan moral dan intelektual Rakyat dengan program-programnya. Prosesnya berjalan dalam sistem yang berbeda dengan dominasi dan berlangsung tidak dengan paksaan. Ini yang membedakan hegemoni dan dominasi. Hegemoni berlangsung secara ideologis (ide-ide dan intelektualitas), sedangkan dominasi berjalan melalui kekerasan.

Gagasan Gramsci dan Althusser menyimpulkan proses penindasan hegemonik lewat media, yakni media tidak berfungsi dengan cara-cara penindasan secara fisik, melainkan menyebarkan gagasan-gagasan dominan yang diproduksi oleh kelas yang dominan yang sedang menguasai negara.

Jika memang demikian, dunia perpolitikan hanya menjadi �realitas politik yang sudah dikemas (manufactured political realities)�. Inilah era kekuasaan media (mediacracy) mencapai titik puncaknya. Media secara sempurna mampu melakukan rekayasa terhadap realitas politik. Dengan kata lain, media memiliki peran besar sebagai pendefinisi realitas politik.



Sumber: www.iklancapres.org www.hitamandbiru.blogspot.com


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 01:41 AM.


no new posts