Nilai tukar poundsterling pada perdagangan hari ini terpantau mengalami peningkatan yang cukup signifikan terhadap dollar AS (10/9). Mata uang Inggris ini bangkit dari level paling rendahnya dalam 10 bulan belakangan setelah Gubernur BOE Mark Carney mengatakan bahwa para pemangku kebijakan di bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan pada musim semi mendatang.
Carney menyatakan bahwa tujuan dari kenaikan suku bunga acuan ini adalah demi mencapai target inflasi di level 2 persen. Ia juga menyatakan bahwa dengan menaikkan suku bunga diharapkan target penciptaan lapangan kerja sebanyak 1.2 juta lapangan kerja akan mampu diwujudkan.
Sebelumnya mata uang poundsterling mengalami penurunan yang amat tajam kemarin. Mata uang Inggris ini anjlok ke posisi paling rendah dalam 10 bulan setelah survey YouGov menunjukkan bahwa pendukung pro-integrasi menyusut. Tanggal 18 September mendatang akan dilakukan referendum untuk menentukan kemerdekaan penuh Skotlandia. Tampaknya Skotlandia akan segera menjadi negara bedaulat yang lepas dari Kerajaan Inggris.
Hari ini poundsterling tampak rebound dan menguat ke posisi 1.6120 dollar AS. Posisi poundsterling tersebut naik dibandingkan dengan penutupan perdagangan dini hari tadi yang berada di level 1.6107 dollar AS. Poundsterling pada perdagangan kemarin tampak terpuruk anjlok hingga ke level 1.6059 dollar AS yang merupakan posisi paling rendah sejak tanggal 15 November 2013 yang lalu.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar poundsterling terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami rebound lanjutan meskipun tampaknya masih akan terbatas. Mata uang Inggris tersebut berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 1.6070 – 1.6150 dollar.