Di ATM Dipotong Bank, Di Bawah Bantal Diambil Istri,

**Gusnan**

Rencana bank menaikkan biaya transaksi perbankan via ATM kepada nasabah bulan Oktober memicu kehebohan di media sosial. Tweeps khawatir saldo di rekeningnya habis disunat pihak bank.

Masyarakat pengguna aktif Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sejumlah bank harus bersiap-siap mengalokasikan biaya saldo lebih besar. Sejumlah bank memastikan akan menyesuaikan tarif transaksi perbankan melalui ATM per 1 Oktober mendatang.

Biaya transaksi tarik tunai misalnya akan naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 7.500 pertransaksi. Besaran serupa dengan kenaikkan Rp 2.500 per transaksi untuk biaya transfer, dan biaya cek saldo dari Rp 3.000 menjadi Rp 4.000 atau naik Rp 1.000.

Kenaikkan tarif transaksi di ATM menjadi bahan gosip di jejaring Twitter.
Account @gagas_gabon mengeluhkan kenaikkan biaya perbankan tersebut.

�What? Kalau naik biayanya, nih biaya makan, dan barang-barang juga naik. Bisa tekor pengeluaran,� kicaunya.

Account @deddy_suprapto pusing mengetahui kenaikkan biaya transaksi. Soalnya, saldo di ATMnya hanya sedikit, karena hanya diperuntukan untuk menampung gaji.

�Widih gawat cing, bisa habis deh duit ane buat biaya admin doang, mana ATM saldonya kagak nambah-nambah,� guyonnya.

Account @curugninulang mengancam akan menguras habis rekening ATMnya, ketika sudah menerima transfer gaji dari perusahaan. �Kalau gajian, ambil semua. Simpen aja di bawah kasur, dijamin nggak kena pajak,� kelakarnya.

Account @permana_doddy menilai, rencana bank menaikkan transaksi ATM merugikan. �Nah, semakin dirugikan aja dong,� kicaunya.

Account @shantidhe memperkirakan transaksi di ATM berkurang drastis setelah kenaikkan.

�Yang gaji pas-pasan dijamin nggak bakal sering-sering ke ATM lagi, haha,� guyonnya.

Account @Syarifah berharap, kenaikkan biaya kartu ATM tersebut diimbangi dengan perbaikkan fasilitas perbankan.

�Ya mudah-mudahan bisa lebih baik aja pelayanannya. Jangan sering ada gangguan,� kicaunya.

Account @idaulina menjelaskan, nasabah yang saldo tabungan di bank di bawah Rp 100 juta akan sangat dirugikan. Sebab, bunga yang dibayarkan bank, akan terkuras untuk biaya administrasi.

�Nabung di bank jaman sekarang kalau saldo di bawah Rp 100 juta, bukan untung tapi buntung,� sindirnya.

Tweeps @equity_news menilai, wajar pihak bank menaikkan pajak kartu ATM, sebab biaya parkir saja sudah naik berkali-kali.

�Hahaha. Wajar juga sih kalau naik. Masak bayar parkir sekarang aja minimal Rp 3000, masak biaya bank hanya Rp 5000,� kicaunya.

Di jejaring sosial Facebook, account Dargo Mbes bilang, seharusnya bank mencontoh operatur kartu seluler, yang semakin lama, semakin mengurangi biaya transaksi kepada konsumen.

�Contohlah operator GSM, sms an 10 kali bonusnya 100 sms,� katanya.

Facebooker Gugun Silalahi menjelaskan, tujuannya menabung di bank supaya tidak rugi. Tetapi, dengan kenaikkan pajak ATM dirinya menjadi rugi.

�Kapan untungnya nabung kalau gini caranya, beranak nggak, duit malah abis dipotongin admin. Kembali ke celengan ajalah kalo gitu, hehe,� guraunya.

Facebooker Bayu Tw menduga, manajemen perbankan tidak bekerja dengan baik, sehingga pajak kartu ATM dan lain-lainnya akan mengalami kenaikkan
.
�Biaya admin naik? Manajemen perbankan di Indonesia memang buruk, tidak efesien dan biaya tinggi. Harus diperbaiki,� ujarnya.

Facebooker Fortuner berguyon, akan kembali menyimpan uang secara konvensional.

�Mending uang gajian ditaro bawah bantal saja. Wkwkwk. Harus bank buka tabungan hadiah tas #mukegiletuh,� cetusnya.

Facebooker Wasit Awlawi berkelakar, biaya potongan menyimpan duit di bank dengan biaya potongan menyimpan duit di bawah batal sama besarnya.

�Nyimpen duit di ATM dipotong sama bank, tapi kalau nyimpen di bawah bantal di potong sama istri bro,� guyonnya.

Senior Executive Vice President Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans menjelaskan alasan di balik kenaikkan besaran biaya administrasi transaksi transfer antarbank di galeri mesin ATM adalah lantaran biaya operasional ATM yang mahal.

Rico menjelaskan, biaya pembelian satu unit mesin ATM adalah sebesar 7.000 dollar AS - 8.000 dollar AS. Namun, biaya operasional ATM di bank dengan kode saham BMRI ini adalah sebesar Rp 16 juta sampai dengan Rp 17 juta per bulan termasuk biaya amortisasi, telekomunikasi dan juga pengisian uang.

Nah, berbagai biaya tersebut harus ditanggung oleh masing-masing bank. Tentu jumlah tersebut bukan angka yang kecil.

�Biaya transaksi secara umum merupakan biaya investasi yang besar dan ditanggung oleh bank. Biaya operasional merupakan biaya yang mahal,� jelas Rico.

Menurut Rico, jika dihitung, kenaikkan biaya transaksi transfer beda bank ini terakhir kali naik sekitar tahun 2000 dari Rp 4.000 menjadi Rp 5.000. Kenaikkan biaya ini tentu sudah tergerus oleh angka inflasi dan juga biaya operasional yang terus membengkak seperti pengaruh dari kenaikan harga BBM untuk ongkos distribusi uang ke berbagai galeri ATM.

�Kami ancang-ancang untuk jangka panjang, supaya bank-bank kecil mulai persiapan. Kalau tidak, bank-bank yang memiliki banyak ATM yang akan menanggung,� ucapnya. ***

Terkait:

**davidrahman**

Mantap nih gan, trimakasih gan infonya

Quote:

Toko kosmetik kecantikan dan kesehatan terpercaya serta paling murah seindonesia. Produk yang kami jual dijamin 100% herbal,original dan aman untuk digunakan. Berikut ini beberapa produk yang top seller :