Pada perdagangan hari ini nilai tukar euro lagi-lagi mengalami pergerakan melemah terbatas terhadap dollar AS (26/9). Nilai tukar mata uang dari Eropa tersebut berpotensi untuk melanjutkan penurunan tajam yang terjadi tadi malam setelah membaiknya ekonomi di Amerika Serikat meningkatkan spekulasi bahwa bank sentral Fed akan menaikkan suku bunganya tahun depan.
Pelemahan euro juga terjadi karena dolar menguat sembari para investor menantikan rilis pertumbuhan ekonomi kuartal kedua di Amerika Serikat malam nanti. Diperkirakan jika pertumbuhan ekonomi membaik, Fed akan lebih leluasa untuk menaikkan suku bunga acuan di negara tersebut.
Hari ini akan dirilis pertumbuhan ekonomi final di Amerika Serikat untuk kuartal kedua lalu. DIperkirakan pertumbuhan ekonomi akan memperlihatkan ekspansi tahunan sebesar 4.6 persen di kuartal kedua, lebih tinggi dibandingkan 4.2 persen di kuartal pertama.
Nilai tukar mata uang euro berada pada posisi 1.2746 dollar AS siang ini. Euro mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang ada di level 1.2752 dollar. Euro pada perdagangan kemarin sempat mencapai level paling rendah dalam 14 bulan terakhir yaitu pada posisi 1.2697 dollar AS.
Analyst Vibiz Research Centre memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan melanjutkan pelemahannya. Mata uang euro tersebut berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 1.2710 � 1.2780 dollar.
cs