Pada perdagangan hari ini nilai tukar euro mengalami kenaikan lanjutan terhadap dollar AS (9/10). Nilai tukar mata uang dari Eropa tersebut tampak menguat selama empat hari hari berturut-turut terhadap rival utamanya tersebut memanfaatkan kondisi dollar AS yang sedang berada dalam momentum melemah yang cukup solid terhadap rival-rivalnya.
Dollar AS pada perdagangan hari ini tampak mengalami penurunan terhadap rival-rivalnya untuk tiga hari berturut-turut. Para investor mulai kurang yakin bahwa Fed akan terburu-buru menaikkan suku bunga acuannya.
Pada rilis catatan rapatnya malam tadi Fed masih menunjukkan risiko perlambatan ekonomi di Amerika Serikat. Catatan rapat Fed tersebut menunjukkan bahwa kenaikan dollar AS lebih dalam bisa membahayakan bagi sektor ekspor di Amerika Serikat. Kondisi ini mengakibatkan dollar mengalami aksi jual terhadap rival-rivalnya.
Pada perdagangan hari ini euro sempat menguat hingga mencapai posisi 1.2747 dollar, tertinggi sejak tanggal 25 September lalu. Saat ini euro mengalami kenaikan yang cukup baik dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan dini hari tadi yang berada di level 1.2734 dollar.
Analyst Vibiz Research Centre memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami penguatan lanjutan akibat kuatnya momentum melemah yang sedang dialami oleh dollar AS. Mata uang euro tersebut berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 1.2700 � 1.2780 dollar.
Quote:
Dalam sebuah investasi, banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui bagaimana untuk menjalankan investasi mereka dengan baik. Dalam melakukan transaksi financial dalam forex trading, komoditi trading dan index trading, Ikutilah Training FOREX SIMPRO
|