Setelah penumpang memilih jenis taksi yang digunakannya, mesin akan mencetak tiket tersebut. Tiket berupa selembaran itu memuat jenis operator, tujuan dan harga yang harus dibayar di loket pembayaran.
Setelah membayar, maka petugas loket akan memvalidasi pesanan dan memberikan lembaran tiket lainnya untuk kemudian diserahkan kepada sopir taksi yang sudah berjejer menanti calon penumpang tak jauh dari lobby pintu keluar.
Jadi penumpang hanya perlu memberikan bukti pembayaran tersebut ke sopir taksi. Selanjutnya penumpang tinggal duduk santai, tanpa mengeluarkan uang seperser pun begitu sampai di tujuan.
"Wah bagus juga ya ini biar nggak kena argo bandel taksi bandara!" celetuk Raya.
"Soalnya selama ini kan suka banyak sopir taksi di bandara beberapa daerah yang main asal matok argo. Kadang kebangetan banget mahalnya nggak kira-kira, tapi karena terpaksa jadi ya mau nggak mau," curhat karyawan swasta asal Jakarta tersebut.
Hal senada juga diungkapkan oleh Andra, mahasiswi asal Jakarta yang hendak berakhir pekan di Surabaya bersama keluarganya. Dia berharap kelak mesin seperti ini juga bisa dihadirkan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten.
"Bagus ini jadi menghindari oknum taksi nakal jadi orang nggak perlu lagi was-was. Lebih bagus lagi kalau di Jakarta nanti bisa diterapin kayak gini juga," kata Andra.
Bagaimana menurut Anda?