Washington - Demonstrasi menyebar di 170 kota di Amerika Serikat terkait kasus Ferguson yang memantik kerusuhan rasial. Pemerintah Indonesia memastikan tidak ada warga Indonesia di AS yang menjadi korban kerusuhan tersebut.
“Mayoritas demonstrasi berjalan secara damai dan hanya sedikit yang rusuh. Warga kita di sini tetap aman,” kata Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Washington DC, Okto Dorinus Manik, kepada detikcom, Rabu (26/11/2014).
Okto menambahkan, tidak terdapat warga Indonesia yang tinggal di kota Ferguson. Mereka tinggal di pinggiran kota yang tidak terjangkau oleh demonstrasi. “Demonstrasinya tidak sampaik ke tempat mereka tinggal,” kata Okto.
Ferguson sendiri masuk ke dalam wilayah kerja KJRI Chicago. Sejauh ini tidak ada imbauan dari KBRI maupun KJRI kepada warga Indonesia di AS. Meski demikian, mereka terus memantau situasi guna mengantisipasi jika kerusuhan semakin membesar.
“Kita terus ikuti perkembangannya dan siap-siap untuk antisipasi,” kata Okto.
Demonstrasi besar-besaran itu dipicu oleh keputusan pengadilan yang menyatakan petugas polisi Darren Wilson tidak bersalah dalam kasus penembakan Michael Brown, seorang remaja kulit hitam. Ibarat pucuk gunung es, kasus tersebut menyulut isu yang lebih besar terkait diskriminasi rasial yang diterima oleh orang kulit hitam dalam penegakan hukum di AS.