(Thinkstock)
Jakarta - Rupanya tidak semua traveler menentang langkah Kemenhub mengatur tiket pesawat murah. Beberapa traveler paham soal strategi jualan maskapai dan setuju dengan Kemenhub bahwa faktor keamanan jauh lebih penting.
Hingga Kamis (8/1/2014) detikTravel banyak menerima pendapat traveler via Twitter menanggapi kebijakan Kemenhub ini. Traveler memang terbagi dua, ada yang kecewa karena nanti harus membeli tiket pesawat lebih mahal. Namun ada juga yang memaklumi karena ada faktor keamanan penerbangan yang harus didahulukan.
"Mungkin banyak maskapai yg belum punya izin terbang dan Kemenhub mementingkan 'Safety' bagi penumpang," kata @rezky_freaks.
Sementara @desicahya mencoba membuka pemikiran para traveler soal akal-akalan strategi marketing pihak maskapai. Tarif Rp 0 misalnya, tidak semua orang bisa mendapatkannya. Belakangan, promo tiket domestik pun tidak semurah tiket ke luar negeri.
"Murah kan soal strategi marketing. Misal promo Rp 0, ga smua dpt harga segitu. Stelah promo bs jauh lbh mahal," jelas @desicahya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya malah sudah bersuara duluan. Dia tetap optimistis, pengaturan tiket murah tersebut tak akan mengganggu wisatawan.
"Kalau tidak besar kenaikannya tidak akan berpengaruh, karena cost di Indonesia sangat murah dibanding negara lain apalagi dalam posisi dolar Rp 12.000. Tergantung kenaikan," tutur Arief di Istana Kepresidenan, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (7/1) kemarin.