FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Military Pembahasan mengenai militer seperti tentara, atribut, alat perang hingga sejarah militer didiskusikan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Alfian Kartono Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen G. Siahaan didampingi Asintel Kasdam XVII Cenderawasih, Kol Inf Immanuel Ginting dalam keterangan pers di Makodam Cenderawasih, Kamis (29/1/2015) sore. – Panglima Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Fransen G. Siahaan mengatakan, pihaknya akan mengungkap sindikat penjual amunisi, menyusul tertangkapnya oknum anggota TNI-AD, Serma S yang menjual amunisi kepada jaringan kelompok kriminal bersenjata. Dalam jumpa pers yang digelar di Makodam XVII Cenderawasih, Kamis (29/1/2015) sore, Mayjen TNI Fransen mengaku sudah mengendus dugaan keterlibatan anak buahnya setelah melakukan penyelidikan pasca penangkapan Rambo Tolikara cs bersama seorang oknum anggota polisi dari Polsek Nduga, Briptu Tanggam, 26 Oktober tahun lalu. “Dalam penyelidikan kasus itu diketahui melibatkan dua anggota Kodim 1702 Jayawijaya. Belajar dari kasus itu, kami mengambil langkah internal dengan memperbaiki dan memperketat administrasi persenjataan dan amunisi. Sementara keluar, kami bekerja sama dengan timsus Polda mengungkap jaringan penjual amunisi dan senjata,” jelas Fransen. Terungkapnya keterlibatan Serma S, kata Fransen, diketahui dari hasil pemeriksaan Wuyungga Tabuni bersama dua rekannya yang ditangkap timsus TNI-Polri di Wamena, Sabtu (24/1/2015) lalu. Dari informasi itu, Selasa (27/1/2015) lalu, Asintel Kasdam XVII Cenderawasih, Kol Inf Immanuel Ginting melakukan penyelidikan dan mengamankan 5 personel yang diduga terlibat melakukan transaksi amunisi dengan kelompok bersenjata. “Dari pemeriksaan diketahui Serma S mempunyai jaringan dan sudah melakukan transaksi dengan kelompok bersenjata. Untuk membongkar jaringan pembeli amunisi, Serma S dijadikan umpan dan akhirnya Timsus TNI-Polri berhasil mengamankan 3 orang penadah dan 500 butir amunisi kaliber 5,56 milimeter,” jelas Fransen. Lima prajurit diperiksa Asintel Kasdam XVII Cenderawasih, Kol Inf Immanuel Ginting mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang memeriksa 5 prajurit Ajendam XVII Cenderawasih. Kelima personel tersebut masing-masing, Serma S (38), Sertu MM (43), Pratu RA (28), Pratu S (26) dan Sertu NHS (24). “Dari ke-5 prajurit ini, baru dua orang terindikasi terlibat penjualan amunisi, yakni Serma S (38) yang dijadikan umpan dan Sertu MM (43) yang diduga menghubungkan dengan penadah. Sementara peran ke-3 prajurit lainnya masih diselidiki,” jelas Ginting. Dijelaskan Fransen, pihaknya akan terus mengembangkan penyelidikan sindikat penjual amunisi ini. Pasalnya, dari hasil pemeriksaan gudang peluru di Kodam XVII Cenderawasih, tidak ada peluru yang hilang. “Kami masih mendalami asal-muasal amunisi ini. Karena setelah dicek di gudang amunisi tidak ada hilang, semua utuh,” jelas Fransen. Terkait kejadian ini, Fransen mengaku diperintahkan Kepala Staf Angkatan Darat untuk mengungkap, memroses dan menindak tegas tanpa toleransi prajurit TNI AD yang terlibat. “Saya senang, ini adalah sebuah keberhasilan untuk membongkar sindikat-sindikat ini. Mungkin sindikat ini sudah ada bertahun-tahun. Saya tidak akan menutup-nutupi, siapa pun dibelakangnya harus kita ungkap. Ini adalah perang kita terhadap pelanggaran, dan saya tidak malu,” tegas mantan Panglima Divisi 1 Kostrad tersebut. |
![]() |
|
|