Masalah pengangguran masih jadi pekerjaan rumah buat pemerintah. Sampai saat ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 7,3 juta orang Indonesia menganggur. Kebanyakan laki-laki. Tak kalah mengejutkan, pengangguran di Indonesia lebih banyak didominasi kalangan usia produktif dari 15 hingga 24 tahun. Penyebabnya beragam, mulai dari putus sekolah, tak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, sampai sarjana yang belum mendapat pekerjaan.
Ekonom Center Of Reform On Economics (CORE) Akhmad Akbar Susanto mengatakan, jumlah pengangguran di Indonesia masih tergolong besar.
"Pada bulan Agustus 2014, jumlah pengangguran terbuka mencapai 7,3 juta orang. Jumlah ini tetap besar meskipun sudah mengalami penurunan," ujar dia dalam diskusi di
Jakarta, Selasa (3/3)
Data menunjukkan, pengangguran di Indonesia lebih banyak didominasi laki-laki dibanding perempuan. Sebab, perempuan lebih memilih menjadi ibu rumah tangga. Dari data itu pula tergambar, pengangguran di Indonesia didominasi kalangan usia produktif.
"Kesimpulan yang bisa kita ambil di sini adalah, tingkat pengangguran terbesar adalah anak muda, mereka adalah usia produktif namun tidak siap untuk terjun ke dunia kerja," tegasnya.
Sejak 2005 hingga 2014, kata dia, pengangguran terbuka paling besar terjadi di 2005. Saat itu tercatat 11,9 juta jiwa. Paling rendah di 2012 sebesar 7,24 juta jiwa.
"Memang, meskipun porsinya berbeda-beda, namun bisa kita ambil kesimpulan bahwa hampir di semua tingkat pendidikan terdapat penganggurannya. Tinggi rendahnya suatu pendidikan tidak menjamin bahwa mereka tidak akan menganggur," jelas dia.