FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Surat Pembaca Posting ataupun baca komentar,keluhan ataupun laporan dari orang-orang dengan pengalaman baik/buruk. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Halaman 1 dari 3
![]() Foto: Akbar Faizal (twitter) ![]() Jakarta - Politikus NasDem Akbar Faizal tampaknya risau setelah mendengar pernyataan Luhut Panjaitan tentang masuknya deretan lulusan Harvard University ke Kantor Staf Kepresidenan. Rintihan hatinya itu ia ungkapkan ke Deputi II Kantor Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho. Sayangnya, curhat Akbar itu bocor. Sebagai kader partai yang pertama kali mendeklarasikan dukungan ke Jokowi-JK, Akbar merasa punya jasa. Saat Jokowi membentuk Tim Transisi untuk mempersiapkan penyusunan kabinet, pria berusia 46 tahun ini ditunjuk menjadi salah satu Deputi Tim Transisi. Kantor Transisi dipimpin oleh Rini Soemarno dengan 4 deputi yaitu Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan, Andi Widjajanto, dan Akbar Faizal. Keempat orang ini memiliki sejumlah pokja di bawahnya. Akbar yang lebih membidangi infrastruktur saat itu sering mengumpulkan pakar. Mereka berdiskusi dan hasilnya kemudian disampaikan ke Jokowi. Tim Transisi juga mempersiapkan arsitektur kabinet Jokowi. Berkali-kali mereka mengadakan rapat untuk menggodok susunan pembantu Presiden yang tepat untuk Jokowi. Mereka mengadakan pertemuan dengan sejumlah lembaga negara mulai dari UKP4, Bappenas, hingga Wapres Boediono dan Menko Polhukam Djoko Suyanto. Akbar selalu hadir dalam pertemuan itu demi memastikan ada transisi yang mulus dari pemerintahan SBY ke Jokowi. Setelah pelantikan, satu per satu anggota Tim Transisi mendapat posisi di samping Jokowi. Rini Soemarno ditunjuk sebagai Menteri BUMN, Anies Baswedan duduk di posisi Mendikbud, dan Andi Widjajanto didapuk menjadi Seskab. Sementara itu, Hasto Kristianto kembali mengabdi ke partai dengan mengisi posisi Plt Sekjen PDIP. Bagaimana dengan Akbar? Pria yang sudah terpilih sebagai anggota DPR ini tetap menjalankan tugasnya seperti biasa. Ia duduk di Komisi III yang membidangi hukum. Selama ini, tak pernah ada protes terlempar dari Akbar yang 'tertinggal' dibanding rekannya sesama Tim Transisi. Tapi, ucapan Luhut yang membanggakan lulusan Harvard University di Kantor Staf Kepresidenan ternyata mengusik hatinya. Uneg-uneg pun ia keluarkan. Hanya saja, pesan yang sebenarnya hanya dibagikan ke grup terbatas berisi segelintir orang ternyata bocor ke publik. Next Halaman 1 2 3 Next |
![]() |
|
|