FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Kelompok hak asasi manusia menuduh Iran menangkap pengacara yang membela seorang perempuan yang hendak dihukum mati lewat pelemparan batu atau rajam beberapa waktu lalu.
Amnesty International mengatakan Mohammed Mostafei diperiksa di penjara Evin di Teheran hari Sabtu lalu. Sesudah pemeriksaan Mostafei dikatakan menghilang. Pihak berwenang Iran kini menahan istri dan saudara ipar laki-lakinya, demikian dilaporkan Amnesty. Mostafei dikenal sebagai pengritik sistem hukum Iran. Ia banyak membela tersangka muda, tahanan politik dan sejumlah lain yang akan dihukum rajam. Salah satu kliennya yang paling terkenal adalah Sakineh Mohammadi Ashtiani, yang dijatuhi hukuman rajam menyusul keputusan hakim bahwa ia telah melakukan perzinahan. Walau hukuman itu dibatalkan, ia masih menghadapi ancaman hukuman gantung. Kasus ini menimbulkan protes di berbagai penjuru dunia. Duri dalam daging Dalam sebuah pernyataan, Malcolm Smart yang menjadi direktur Amnesty International untuk Timur Tengah mengatakan: ''Mohammad Mostafei merupakan duri dalam daging bagi pemerintah dan kami khawatir ia ditekan untuk menghentikan kegiatan profesionalnya.'' Pemerintah Iran, menurut wartawan BBC di Kairo Jon Leyne, memperlihatkan rasa tidak suka mereka terhadap kampanye internasional untuk menyelamatkan Ashtiani maupun anak laki-lakinya. Pemerintah Iran menekan seorang pengacara lain yang terlibat dalam kasus ini, termasuk anak laki-laki Ashtiani, yang berjuang untuk pembebasan ibunya, demikian tambah Leyne. Sebuah laporan di televisi pemerintah menuduh jaringan oposisi di pengasingan menggunakan persoalan ini untuk mendorong terjadinya demonstrasi melawan Iran dan sekarang pemerintah Iran berusaha untuk membungkam pengacara oposisi, tambahnya. sumber Terkait:
|
![]() |
|
|