|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
Sejak tujuh tahun lalu, tepatnya di tahun 2004, sebuah judul terngiang-ngiang di benak gamer. Siapa yang tak ingat dengan trailer bernuansakan hitam putih itu? Di dalamnya, seorang pria sedang berpacu demi bisa mengejar seorang pria lainnya lagi. Melewati trotoar, memasuki gang kecil, menaiki tangga darurat, hingga ke puncak gedung. Dan judul itu pun mengapung, L.A. Noire.
Judul itu kemudian berkelebat dan berganti dengan nama sang publisher sekaligus pengembang ternama berkat berbagai serial game-nya yang sering terkait dengan kelamnya kriminalitas, Rockstar Games. Mungkin kebanyakan gamer bakal mengira game tersebut merupakan jawaban Rockstar atas versi game dari The Godfather serta game lainnya yang cukup senada, Mafia. ![]() Karakter utama juga pernah sama-sama bertugas di divisi Traffic, yang kemudian bergeser ke divisi Homicide dan divisi-divisi lainnya. Ok, let�s leave the past behind. Tak seperti game lawas itu, L.A. Noire mengambil lokasi & setting waktu yang nyata, yaitu Los Angeles di masa akhir tahun 1940-an. Kita bakal menghidupi karakter Cole Phelps, yang sedang menanjaki karirnya di LAPD. Secara garis besar, gameplay akan terbagi menjadi tiga segmen, yatu action, investigasi, dan interogasi. Segmen action bakal terasa familiar bagi penyuka serial game Grand Theft Auto. Termasuk di dalamnya adalah tembak-menembak, kejar-kejaran baik dengan mobil atau pun berlari, dan banyak macam aksi laga lainnya lagi. ![]() Berkat diimplementasikannya teknologi bernama MotionScan, segmen ini tampil dengan tingkat detil yang bisa dikatakan luar biasa untuk saat ini. Gamer akan mendapati wajah serta ekspresi dan gestur dari seluruh orang yang diinterogasi terasa sangat nyata. Dan itu bukanlah sekedar hiasan, karena kalian akan mengerti kebenaran kasus yang dihadapi dari segmen ini. |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|