Kaum nudis di pantai nudis di Jerman (AFP)
Munich - Traveler yang melancong ke Jerman, jangan kaget melihat banyak orang telanjang. Mereka menanggalkan semua pakaian saat bersantai di taman kota atau ketika berjemur di pantai. Itulah nudisme alias bertelanjang bulat yang sudah jadi budaya di sana.
Seorang penulis dan traveler asal Jerman, Marcel Krueger menulis tentang budaya nudisme di Jerman. 'Getting Naked in Germany: A Local Reveals All', begitu judulnya di CNN Travel, seperti dilihat detikTravel, Kamis (7/5/2015).
"Ketika masih kecil, ayah saya selalu telanjang untuk berjemur di kebun saat akhir pekan. Di kolam renang, anak-anak dari segala usia diizinkan telanjang. Bahkan sampai saat ini, saya nyaman untuk telanjang di sauna atau gym. Mungkin, karena saya orang Jerman," tulis Krueger.
Bukan barang baru lagi, nudisme sudah menjadi budaya dan begitu identik dengan masyarakat Jerman. Memang ada juga negara-negara lain yang masyarakatnya juga menganut nudisme. Namun kalau Jerman, punya sejarah panjang.
Menengok dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, nudisme memiliki arti tradisi tidak mengenakan pakaian (bertelanjang bulat) baik pria dan wanita, yang tergabung dalam satu kelompok. Orang-orang yang melakukannya disebut nudis.
Di Jerman sendiri, nudisme disebut dengan Freikoerperkultur (FKK) atau yang artinya Free Body Culture. Sejak awal abad ke-20, FKK dulunya suatu gerakan orang-orang nudis di sana. Mereka mengenalkan tradisi telanjang bulat yang beralasan menyatu dengan alam, hidup sehat dengan mendapat sinar matahari yang merata ke tubuh sebagai penangkal penyakit rematik dan demi kebebasan. Serta, tidak ada hubungannya dengan seksualitas.
Masih soal sejarah, FKK pertama kali membuka pantai nudis di Jerman pada tahun 1920. Adalah kawasan pantai di Kampen di Pulau Sylt, yang diberi nama Buhne 16. Pada tahun 1960-an, nama Kampen pun populer dan banyak didatangi turi