CEN/Yahoo Kediaman Fai Fung (62) di provinsi Henan terkepung jalan raya setelah pria itu menolak kompensasi yang ditawarkan pemerintah.
Seorang pria China yang menolak kediamannya digusur untuk pembangunan jalan tol harus rela rumahnya itu kini terkepung jalan raya.
Fai Fu (62), menolak tawaran kompensasi dari pemerintah provinsi Henan agar kediamannya, yang merupakan bangunan terakhir di kawasan yang akan dibangun jalan tol, bisa digusur,
Alasan Fai Fu menolak kediamannya yang merupakan bangunan tiga lantai itu dirubuhkan cukup masuk akal. Dia bersikeras bahwa kompensasi yang ditawarkan pemerintah tak cukup memadai baginya untuk pindah dan memulai kehidupan baru.
Meski bangunan itu belum dapat disingkirkan, pemerintah provinsi Henan tetap membangun jalan di tempat itu. Alhasil, kini kediaman Fai Fu dikelilingi jalan raya, sejak pembangunan jalan ini dimulai dua tahun lalu.
Jalan raya ini dibangun pemerintah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di kawasan pinggiran kota dan seharusnya sudah dioperasikan pada musim panas tahun ini.
Setidaknya dua ruas jalan itu belum tersambung karena terhalang kediaman Faifu. Di depan kediaman pria itu sudah siap sebuah buldozer yang akan menghancurkan bangunan tersebut jika suatu hari kesepakatan bisa dicapai.
Di atap rumah Fai Fu mengibarkan bendera China untuk mengingatkan pengembang agar mereka merundingkan kompensasi dengannya sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Sesuai undang-undang properti China, pengembang dan pemerintah tak bisa memaksakan penggusuran sebuah bangunan hingga pemilik bangunan benar-benar puas dengan kompensasi yang ditawarkan.
21st May 2015
Tolak Kompensasi Penggusuran, Rumah Pria China Dikepung Jalan
