FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Ilustrasi (Foto: thedailygreen) Jakarta, Ada anggapan bahwa bersin berkali-kali secara berturut-turut akan memberikan kepuasan yang setara dengan orgasme. Andai benar, tentu para penderita alergi yang selalu bersin akan sangat terpuaskan. Dikutip dari WebMD, Rabu (21/7/2010), bersin merupakan refleks yang sangat cepat dan kuat, serta bersifat protektif atau melindungi saluran napas. Pemicunya bisa berupa benda asing di hidung maupun respon alergi terhadap sesuatu. Sama halnya dengan orgasme seksual, bersin juga melibatkan respons fisik yang tidak dapat dikendalikan. Keduanya tidak mungkin dilakukan secara sengaja, meskipun rangsang pemicunya bisa dimunculkan dengan sengaja. Karena kemiripan itulah, pada era 1990-an di Inggris pernah beredar mitos bahwa bersin dapat memicu kepuasan seksual yang sama dengan orgasme. Konon, kepuasan itu bisa diperoleh setelah mengalami bersin beberapa kali secara berurutan. Begitu kuatnya mitos itu di masyarakat, sampai-sampai muncul sajak yang mengungkapkan keyakinan tersebut. Bunyi sajak tentang bersin yang terjadi beberapa kali itu adalah sebagai berikut: Once, a wish Twice, a kiss Three times, a letter Four times, something better Mitos itu makin berkembang ketika seorang pakar seksualitas, Dr Ruth Westeimer menyampaikan pernyataan membingungkan bahwa orgasme itu sama saja seperti bersin. Padahal kesamaan yang dimaksud tak lain adalah bahwa keduanya sama-sama merupakan refleks, seperti halnya ayunan kaki ketika lutut diketuk dengan palu karet. Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah bahwa bersin bisa memberikan kepuasan yang sama dengan orgasme. Meski sama-sama membuat tubuh sejenak mengalami kejang kemudian merasa lega, masing-masing tentu memberikan sensasi yang berbeda. Namun jika ada yang mengatakan bahwa seks bisa memicu bersin-bersin, maka hal itu bukan mitos. Penelitian membuktikan, stimulasi pada saraf parasimpatis tidak hanya mendorong seseorang untuk mengalami orgasme tetapi juga dapat memicu bersin setelah hubungan seks berakhir. sumber |
![]() |
|
|