a
Kendaraan mengisi bahan bakar jenis pertamax di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Kamis (14/5/2015).
Dewasa ini, banyak pemilik kendaraan yang kerap berganti bahan bakar minyak (BBM). Jika kantong sedang 'tebal', mereka biasanya memilih bahan bakar dengan
Research Octane Number (RON) lebih tinggi, seperti Pertamax, produk Shell VP Power, dan sebagainya.
Namun, jika kantong sedang pas-pasan, mereka akan kembali menggunakan bensin Premium dengan angka RON yang rendah. Alasan gonti-ganti bahan bakar juga biasanya dilakukan karena ingin mencoba-coba. Lantas, apakah kondisi tersebut berbahaya bagi kendaraan?
Menurut Kepala Bengkel Plaza Toyota, Parman Suanda, perilaku seperti itu tidak dianjurkan. Sebab, akan berpengaruh terhadap usia pakai kendaraan. Artinya, bahaya-bahaya akan timbul pada bagian mesin, utamanya ruang bakar.
"Tentunya gonta-ganti bahan bakar akan berpengaruh terhadap performa mesin, serta komponen-komponen yang berkaitan dengan ruang pembakaran. Bisa klep berkerak, jarum pelampung bermasalah, bahkan yang terburuk kebocoran kompresi jika dilakukan dalam waktu jangka panjang," ujar Parman kepada
VIVA.co.id, Jumat 12 Juni 2015.
Hal itu, kata dia, terjadi lantaran banyaknya partikel yang tidak habis terbakar akibat seringnya berganti bahan bakar. Terlebih, setiap bahan bakar memiliki kandungan yang berbeda-beda.
"Sebaiknya pilih satu saja, dan sesuai dengan anjuran pabrik. Memang terkadang ada saja teman, atau orang lain yang bilang kalau pakai bensin ini-itu tarikan akan beda dan sebagainya, sehingga orang jadi berpindah. Padahal, belum ada penelitian resmi," kata dia.
"Yang pasti, sebaiknya gunakan bahan bakar yang sesuai dengan anjuran pabrikan. Itu sudah ditulis lengkap di buku panduan kendaraan," lanjutnya.