FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan, pihaknya sudah memerintahkan kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Ade Supandi untuk ikut serta membantu hilangnya kapal tanker MT Orkim Harmony yang diduga telah dibajak di perairan Tanjung Sedili, Malaysia. "Saya perintahkan Kasal agar instruksikan kepada jajarannya agar bisa ikut berpartisipasi memonitor kapal tersebut," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Mabes TNI Jakarta Timur, Selasa (16/6). Panglima TNI menjelaskan, instruksi kepada Kasal dilakukan pasca mendapat kontak langsung dari Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia. "Panglima angkatan bersenjata Malaysia tadi malam telpon saya untuk minta baatuan agar bisa ikut mantau hilangnya kapal," ucap Panglima. Atas instruksi Panglima TNI ini, TNI Angkatan Laut (AL) pun langsung bergerak dalam memantau pergerakan kapal tanker yang hilang. "Kami sudah melaksanakan operasi rutin, tapi, dengan ada berita itu, Kita pantau pergerakan kapal itu," kata Wakasal Laksamana Madya TNI Widodo. Widodo menjelaskan, pihaknya sudah mengerahkan pasukan di armada indonesia kawasan barat (Armabar) dan komando armada indonesia kawasan timur (Armatim). Sebelumnya, Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) mengerahkan tiga kapal perangnya untuk beroperasi di sekitar perairan Laut Natuna guna membantu pencarian kapal tanker. " Tiga kapal perang itu diantaranya KRI Imam Bonjol-383, KRI Teuku Umar-385 dan KRI Alamang-644," kata Kepala Dispen Armabar Letkol Laut (KH) Miftachurrahman. Berdasarkan informasi yang diterima dari Information Fusion Centre (IFC), kapal tanker berbendera Malaysia itu hilang kontak pada posisi 02 08 9 U dan 104 27 3 T di perairan Pulau Aur, perairan yurisdiksi Malaysia. Kapal tersebut dikhawatirkan hilang dan dibajak para perompak. Selanjutnya, berdasarkan informasi yang diperoleh IFC tersebut, maka Koarmabar segera mengerahkan tiga kapal perangnya itubuntuk membantu menemukan kapal yang memuat 22 orang ABK Malaysia, Indonesia dan Myanmar dengan muatan 6000 metrik ton bahan bakar. |
![]() |
|
|