|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() (Foto: humanillnesses.com) Jakarta, Salah satu cara mengetahui apakah seseorang memiliki hipertensi atau tidak melalui pengukuran tekanan darah. Tapi ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengukuran tekanan darah agar hasilnya akurat. "Jika seseorang mau mengukur tekanan darah, maka harus terlebih dahulu menyingkirkan segala hal yang dapat mengganggu pengukuran. Selain itu orang tersebut juga harus dalam kondisi tenang," ujar dr A. Sari Sri Mumpuni, SpJP dalam acara seminar dengan tema Berat Badan Ideal, Tekanan Darah Normal di Gedung Ditjen PP&PL, Jl. Percetakan Negara, Jakarta, Senin (12/7/2010). Alat untuk mengukur tekanan darah (sfigmomanometer) ada 3 jenis yaitu yang menggunakan air raksa, jenis aneroid dan jenis digital. Pengukuran yang paling ideal adalah menggunakan air raksa, tapi penggunaannya harus benar dan sudah terlatih. Karena pengukuran darah yang tidak akurat akan menimbulkan kesalahan diagnosis dan terapi pengobatan. Bagi orang yang tidak terampil, memang sebaiknya menggunakan alat ukur digital. "Usahakan saat diukur tekanan darahnya, tidak sedang bercanda atau berbicara. Dan juga pengukuran dilakukan dua kali dengan jarak 1 menit, setelah itu diambil nilai rata-ratanya," ungkap dokter yang tergabung dalam PERHI (Perhimpunan Hipertensi Indonesia) dan PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia). dr Sari menuturkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum dan saat melakukan pemeriksaan tekanan darah, yaitu:
Tekanan darah memiliki beberapa klasifikasi berdasarkan nilai dari tekanan sistolik dan diastoliknya, yaitu:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|