Jakarta - Kekalahan telak timnas U-23 Indonesia 0-5 dari Vietnam dalam perebutan medali perunggu cabang sepakbola di ajang SEA Games 2015 yang berlangsung di Singapura diduga disebabkan adanya pengaturan skor dari mafia bola.
Salah satu tim advokasi #IndonesiavsMafiaBola, Muhammad Isnur, mengatakan bukti-bukti skandal pengaturan sepakbola yang sudah didapatkan berupa rekaman pembicaraan telah diserahkan ke pihak kepolisian.
"Tapi, salah satu orang yang bekerja sama dengan kami, berinisial BS, tidak dapat kami hadirkan, karena alasan keamanan," katanya di Jakarta, Selasa (16/6).
Isnur mengakui, pihaknya akan menindaklanjuti kasus ini dan sudah menyerahkan bukti-bukti yang mereka miliki ke Bareskrim Polri. Bukti-bukti yang dimaksud berupa rekening bank, bukti transfer, dan alur transfer.
"Kami juga sudah memiliki saksi yang bersedia memberikan kesaksiannya. BS ini merupakan mantan pemain, mantan pelatih, dan kini menjadi wiraswasta," ungkap dia.
Lebih lanjut, Isnur mengatakan, BS mengakui dirinya terlibat dalam pengaturan skor sepakbola dalam kurun 2010 sampai 2015. Namun, sebagai
justice colaborator, ia mengaku siap untuk ditindak secara hukum.
Menurutnya, BS merupakan penghubung antara bandar kepada pelaku yang melakukan pengaturan skor. BS juga bertugas sebagai pembawa uang untuk dibagi-bagikan ke pelaku pengaturan skor.