5 Karya Seni Yang Mampu Meramalkan Tragedi

**Gusnan**

Precognition adalah istilah asing yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk melihat peristiwa yang terjadi di masa depan. Dan seperti hal-hal paranormal lainnya, tidak ada bukti nyata tentang hal ini. Meskipun demikian, beberapa peristiwa tragis ternyata berhasil digambarkan dengan mendetail dalam sebuah karya seni jauh sebelum tragedi itu terjadi.
Entah kebetulan atau tidak, penulis Morgan Robertson bahkan telah berhasil dua kali menulis novel yang menggambarkan tenggelamnya kapal Titanic dan penyerangan Pearl Harbor, dimana kedua peristiwa tersebut ternyata kemudian benar-benar terjadi. Karya sastra yang semacam ini semakin membingungkan kita, apakah seseorang memang bisa melihat masa depan?
1. Game of Death dan kematian Brandon Lee

makam Bruce dan Brandon Lee Film Game of Death adalah karya terakhir Bruce Lee yang meninggal dunia sebelum syuting film ini rampung dan menceritakan tentang seorang penjahat yang menculik pasangan tokoh antagonis untuk memaksanya bertarung satu lawan satu. Dalam film ini Bruce Lee memerankan tokoh antagonis yang berprofesi seorang bintang film action tengah berlatih sebuah adegan yang mengharuskannya ditembak dengan peluru hampa. Salah seorang penjahat kemudian menukar pistol yang digunakan dengan peluru aktif.
Dua puluh tahun kemudian, anak Bruce Lee yang bernama Brandon Lee membintangi film ‘The Crow’ yang mengisahkan tentang seseorang yang mati dibunuh penjahat dan bangkit dari kematian untuk membalas dendam. Saat syuting hampir rampung, sama seperti adegan yang diperankan ayahnya, Brandon Lee tewas ditembak dengan sebuah pistol berpeluru aktif dimana seseorang telah menukar pistol property yang seharusnya digunakan. Hingga kini kematian kedua ayah dan anak ini masih menyisakan misteri. (sumber)
2. Mainan Illuminati dan peristiwa 9/11

card game Illuminati Illuminati adalah sebuah trading card game yang telah dipasarkan sejak tahun 1982 dan hingga kini masih populer. Pada tahun 1995, sebuah expansion dari game ini memperkenalkan pasangan kartu “fire sacrifice to Satan”. Kedua kartu ini menggambarkan secara persis peledakan gedung World Trade Center dan Pentagon.
Pada 11 September 2001, kelompok teroris benar-benar meledakkan kedua tempat ini. Peristiwa ini bahkan digambarkan secara detail dalam kedua kartu tersebut. Bila Anda perhatikan, posisi ledakan di WTC kira-kira sama pada lantai 80 dan menara selatan yang diledakkan terlebih dahulu. Karena peristiwa ini kartu game illuminati menjadi buruan kolektor di seluruh dunia. (sumber)
3. The World Set Free dan pengeboman Nagasaki/Hiroshima

H.G. Wells dan cover novel The World Set Free Novel The World Set Free ditulis oleh H.G. Wells terbit pada tahun 1914 dan merupakan salah satu karya sastra paling terkenal di masa itu. Novel ini berusaha menggambarkan akibat buruk dari perang dengan penggunaan bom atom. Kata ‘atomic bomb’ tercatat pertama kali digunakan dalam novel ini meskipun sang penulis sama sekali buta tentang nuklir atau bom atom dan bagaimana cara kerjanya. Dalam novel ini Wells menggambarkan secara persis bentuk dari ledakan bom atom dan bagaimana efeknya.
Baru pada tahun 1945 ketika teori nuklir yang dikembangkan oleh Albert Einstein digunakan oleh tentara Amerika untuk membuat bom atom yang kemudian diledakkan di Nagasaki dan Hiroshima, dunia mengetahui bagaimana bentuk ledakan bom atom beserta akibat buruknya yang ternyata sama persis dengan yang digambarkan oleh Wells. (sumber)
4. The Narrative of A. Gordon Pym dan peristiwa Mignonette

cover novel Edgar Allan Poe dan potongan berita Mignonette Novel karangan Edgar Allan Poe yang diterbitkan pada tahun 1838 ini menggambarkan tentang empat orang yang terombang ambing di lautan setelah kapal mereka mengalami kerusakan terpaksa harus bertahan hidup dengan kanibalisme terhadap salah satu dari mereka. Keempat orang ini kemudian menentukan siapa yang harus dimakan dengan cara diundi.
Kira-kira 50 tahun kemudian, sebuah kapal pesiar bernama Mignonette tengah berlayar di perairan Afrika Selatan ketika sebuah badai menenggelamkannya. Empat orang penumpang berhasil selamat dengan sebuah sekoci. Tetapi meskipun selamat mereka tidak akan bertahan hidup tanpa makanan dan air yang cukup. Dan cerita dalam novel di atas menjadi kenyataan dua puluh hari kemudian sebelum akhirnya bantuan datang. (sumber)
5. The Wreck of The Titan dan tenggelamnya kapal Titanic

cover The Wreck of The Titan dan Titanic Sebuah kapal pesiar mewah yang digambarkan ‘tidak bisa tenggelam’ tengah diluncurkan perdana dengan sambutan yang luar biasa dari masyarakat hanya untuk tenggelam saat menghantam gunung es. Pernah mendengar kisah ini? Jika Anda mengira kisah ini adalah sepenggal kisah tenggelamnya kapal Titanic Anda keliru besar karena itu adalah potongan kisah dalam novel The Wreck of The Titan karangan Morgan Robertson yang diterbitkan pada tahun 1898 berpuluh tahun sebelum kapal Titanic tenggelam.
Kemiripan dalam keduanya sangatlah ajaib. Keduanya menggambarkan kapal yang ‘anti tenggelam’ masing-masing bernama Titan dan Titanic, sama-sama kelebihan penumpang dan kekurangan kapal sekoci, sama-sama tenggelam ketika menabrak gunung es. Dan terakhir, keduanya tenggelam di lautan Atlantik pada malam hari di bulan April. Yang lebih ajaib lagi adalah sang pengarang Morgan Robertson juga menggambarkan dengan persis serangan Jepang ke Pearl Harbor dalam cerpennya Beyond the Spectrum (1914)

Terkait:

Menu