lustrasi olahraga jalan kaki. (Health)
Jakarta - Selama satu bulan berpuasa, intensitas latihan fisik atau olahraga yang dilakukan umumnya menurun. Setelah berpuasa, saatnya mengembalikan pola latihan fisik seperti biasa. Namun perlu diingat, latihan fisik perlu dilakukan secara bertahap agar tubuh tidak “kaget”, yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan.
“Ketika ingin memulai kembali [latihan fisik], tentunya harus dimulai dengan latihan yang ringan. Bisa memulainya dengan jalan cepat keliling komplek, atau dengan
treadmill. Lakukan latihan ini secara bertahap sambil memperhatikan ada atau tidaknya gangguan kesehatan yang timbul, seperti nyeri dada, kepala pusing dan berkunang-kunang, gemetar, atau keringat dingin,” kata spesialis kedokteran olahraga, Michael Triangto, kepada
Beritasatu.com, Jakarta, Selasa (21/7).
Bila langsung dipaksakan dengan latihan fisik yang berat seperti sebelum berpuasa, menurut Michael, kecenderungannya justru malah menyebabkan gangguan kesehatan. “Sebaiknya memang tidak memaksakan diri atau
ngoyo berlatih seperti sebelum puasa. Karena setiap latihan fisik atau olahraga yang dilakukan itu menggunakan otot, dan otot membutuhkan suplai makanan dalam bentuk aliran darah. Proses ini tentunya membuat aktivitas jantung jadi meningkat. Makanya, perlu dilakukan bertahap agar tubuh tidak kaget dan jantung tidak dipaksa berdenyut lebih cepat,” ungkapnya.
Proses adaptasi ini menurutnya bisa berlangsung hingga satu pekan. “Setiap hari, intensitasnya dapat terus ditambah. Namun bila sebelum waktu tersebut tidak ada keluhan masalah kesehatan yang berarti, pola latihan bisa mulai kembali seperti sebelumnya” jelas Michael.