|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno (tengah) dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto (kiri) sebelum dimulainya rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (7/7). Rapat tersebut membahas percepatan realisasi program bantuan untuk rakyat terkait bantuan sosial dan permodalan. Andi Widjajanto purna-tugas menjalankan jabatannya sebagai Sekretaris Kabinet setelah Presiden Joko Widodo menggantinya dengan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Pramono Anung. Selama ini, posisi Andi memang kerap "digoyang" oleh partai koalisi pemerintahan, terutama politisi PDI-P. Benarkah pencopotan Andi karena dorongan partai? Perwakilan Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, membantahnya. "Saya kira enggaklah. Ini hal biasa saja. Ini kan implementasi otoritatif presiden," ujar Teten di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Teten mengaku sangat tahu bagaimana proses Jokowi mengevaluasi para menteri dan akhirnya melakukan perombakan kabinet. Dia memastikan bahwa semua proses itu bukan didasarkan pada bagi-bagi kursi partai politik, melainkan pada kinerja dan kemampuan para pembantunya. "Ketika tentukan orang-orangnya, Presiden juga pertimbangkan aspek profesionalitas, integritas, jadi tidak semata datang dari kelompok ini dan itu," kata dia. Teten menambahkan, pencopotan Andi juga bukan karena yang ia berkinerja buruk. Namun, Jokowi melihat perlunya konsolidasi di pemerintahan sehingga semua bisa bergerak cepat. "Bukan berarti mereka berkinerja buruk, melainkan karena ada kebutuhan reposisi itu agar pemerintahan lebih solid," papar Teten. Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebelumnya mengatakan, dirinya akan memperbaiki komunikasi Istana dengan partai politik dan lembaga negara lainnya. Perbaikan pola komunikasi itu merupakan salah satu hal yang diminta oleh Presiden. "Beliau menginginkan agar komunikasi di dalam dan luar, dengan lembaga tinggi negara dan juga parpol, bisa dilakukan lebih intensif," kata Pramono. Para politisi PDI-P sempat mendesak Presiden mencopot Andi. Salah satu mantan Deputi Tim Transisi itu dituduh menjauhkan Jokowi dengan partai pendukungnya. Andi sudah membantah ketika disebut sebagai penghalang Jokowi dengan partai politik pendukungnya. Meski berada di ring satu Istana, kata Andi, hal itu tak membuatnya dapat dengan mudah menemui Jokowi. Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|