Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo di Gedung DPR/MPR RI, 14 Agustus 2015. (Beritasatu TV)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegarannya di Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Daerah Perwakilan Rakyat (DPR) mengingatkan soal kebebasan berbicara dan berekspresi. Presiden mengatakan, Indonesia harus bangga menjadi negara demokrasi terbesar, namun tak boleh bebas tanpa aturan.
“Lebih-lebih saat ini semua orang merasa bebas-bebasnya,” demikian disampaikan Jokowi di Ruang Paripurna, kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (14/8).
Padahal menurut Jokowi agar kehidupan bangsa dan negara bisa berjalan dengan baik maka ada tiga hal yang harus dilakukan yaitu kesantunan politik, tata karma hukum dan kedisplinan ekonomi. Kesantunan dan kerukunan kata dia menjadi kata kunci agar bangsa ini bisa berjalan dengan baik.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung media yang menurut dia harus bisa mengutamakan kepentingan kebaikan bersama dibandingkan keuntungan bisnis melalui
rating. Pembangunan nasional kata presiden harus pula meliputi pembangunan karakter bangsa itu sendiri.
“Menipisnya nilai-nilai kesantuan dan kerukunan juga berbahaya bagi kehidupan bangsa dan negara,” katanya.
Ezra Sihite/MUT