Tim Basarnas bersiap untuk berangkat menuju lokasi yang diduga sebagai tempat hilangnya pesawat Trigana Air di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, 16 Agustus 2015 (Antara/Indra)
Dua pegawai Kantor Pos tergopoh-gopoh turun dari mobil Avanza berwarna oranye bertuliskan Kantor Pos. Mereka mendekati ruang masuk penumpang yang ramai dijaga security bandara mempertanyakan kebenaran jatuhnya pesawat.
"Ya benar ada pesawat jatuh," ujar security Bandara.
Mendengar jawaban tersebut kedua pegawai pos itu lalu pergi. Dari info yang diperoleh Suara Pembaruan, Minggu ( 16/8) malam sekitar pukul 20.21 WIT adanya uang milik Kantor Pos sebesar Rp 6,5 miliar.
Pegawai Humas Kantor SAR Yadianto dalam perbincangan dengan Minggu malam, membenarkan ada pegawai kantor pos yang memberitahukan adanya uang Rp 6,5 miliar dalam pesawat tersebut.
"Ya ada yang telepon mengatakan itu, tadi pegawai kantor Pos yang mengaku bernama Pak Erikson," ujarnya.
Pesawat Trigana Air Service tujuan Jayapura- Oksibil, Pegunungan Bintang hilang kontak pukul 14.55 WIT. Pesawat jenis ATR Trigana 42 dengan penerbangan IL 267. dipiloti Capten Hasanudin, Copil Aryadin, Mecanic Mario serta pramugari Ika dan Dita, berangkat dari Jayapura pukul 14.22 WIT dan direncanakan landing di Oksibil pukul 15.55 WIT. Pesawat penumpang 49 penumpang. Terdiri dari 44 dewasa , 2 bayi, dan tiga anak-anak.