
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Proses seleksi pimpinan KPK telah berakhir seiring berakhirnya tes wawancara 19 calon pimpinan KPK. Pansel akan menyaring dari 19 capim menjadi 8 nama yang akan disetorkan ke Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2015.
"Kami tim Pansel ber 9 sudah selesai wawancara capim KPK. 3 hari cukup melelahkan dan berjalan lancar. Proses selanjutnya, kami langsung kerja melakukan konsolidasi karena kami ber 9 punya penilaian masing-masing walau ada 5 aspek," kata ketua tim Pansel KPK, Destri Damayanti di kantor Setneg, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (26/8/2015).
Usai selesai tes wawancara, pansel langsung melakukan rapat untuk menentukan siapa saja yang dinyatakan lolos tahap wawancara. Namun, lolos tahap wawancara belum tentu sang capim pasti lolos tahap berikutnya, pansel masih menunggu hasil tes kesehatan para capim.
"Kalau hasil tes fisik belum didapat baru tangal 28, ada fisik dan jiwa. Sensitivitas pada stres, berhubungan dengan media bakal dilihat. Nanti pekerjaan KPK yang mencekam jadi bibit gangguan sakit jiwa. Kami nggak putuskan 8 itu, tunggu tes kesehatan," ujar anggota pansel Supra Wimbarti.
Berbagai hal dipertimbangkan tim pansel sebelum memilih 8 orang yang akan diajukan ke presiden. Selama 5 hari ke depan pansel akan terus melakukan konsolidasi untuk memutuskan siapa 8 nama yang akan terpilih dan kemudian menjalani feet and propert test di DPR.
"Integritas moral yang bersangkutan, kompetensi, leadership, independensi, dan pengalaman kerja yang bisa beri nilai tambah KPK, juga klarifikasi dari temuan yang dilakukan trackers. Intinya ada pembuktian. Proses selanjutnya selama beberapa hari ke depan akan terus konsolidasi dan kita tunggu hasil tes kesehatan, diperkirakan tanggal 28 siang. Setelah dapat hasil tes akan kita sandingkan dengan apa yang kami nilai atau evaluasi berdasarkan wawancara dan masukan trackers," jelas Destri.
"Kami masih tetap jadwal 31 Agustus serahkan 8 nama ke Pak Presiden. Kami masih on the track yang ditetapkan ke awal," imbuhnya.
(Hbb/hri)